Polisi Harus Tegas Kepada Pelaku Pembubaran Ibadah Natal di Bandung
jpnn.com - JAKARTA - Kelompok intoleran semakin lama semakin terorganisir dalam upaya merusak kebhinekaan yang menjadi konsensus berdirinya bangsa ini.
Tragedi pembubaran paksa kegiatan ibadah Natal oleh sekelompok massa dengan menamakan diri Pembela Ahlus Sunnah (PAS) di Bandung, menjadi buktinya.
"Negara harus segera hadir mengatasi dengan tegas terhadap kelompok intoleran itu yang kian semakin nampak selalu hadir di depan matam" kata Ketua Umum DPN Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Wanto Sugito dalam keterangan beberapa saat lalu Kamis (8/12).
"Pancasila merupakan ideologi bangsa ini. Spirit dilahirkan Pancasila 1 Juni oleh Bung Karno, yang jika diserap menjadi ekasila yakni Goyong Royong harusnya menjadi pegangan komponen masyarakat, yang tentunya bangsa ini berdiri di atas semua golongan," saambung pria yang akrab disapa Klutuk.
Wanto mengingatkan, semua kelompok bangsa ini harus bisa saling menghargai. Khususnya terkait perayaan hari-besar keagamaan yang disakralkan setiap tahun.
Di saat yang sama, polisi harus tegas kepada pelaku pembubaran kegiatan ibadah di Bandung.
Karena perbuatan merintangi kegiatan keagamaan masuk delik pidana.
"Dalih pelanggaran UU Penataan Ruang dan Peraturan Bersama Menteri Agama dan Mendagri yang dituduhkan pihak PAS yang menolak sangat tidak berdasar," demikian Wanto. (rmol/dil/jpnn)
JAKARTA - Kelompok intoleran semakin lama semakin terorganisir dalam upaya merusak kebhinekaan yang menjadi konsensus berdirinya bangsa ini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat