Polisi Hebat, Jemput Anggota Kelompok Bersenjata Hanya Ditemani Seorang Staf
Lokasi desa itu jauh di pedalalaman. Jarak dari jalan provinsi sekitar 40 km. Saladin dan seorang anak buahnya datang hanya berbekal senjata laras pendek. “Saya tak takut. Kami bertemu di rumah seorang tokoh desa setempat,” kata Saladin. Selain Si Kleung, di rumah itu ada sejumlah tokoh warga dan aktivis LSM
Setelah itu, Saladin dan rombongan bergerak ke rumah orangtua Si Kleung. Mereka akan mengambil barang bukti sebuah granat nanas yang disimpan di sebuah lesung dekat rumah sekaligus pamit dengan orang tua Si Kleung. Lantaran granatnya sudah berkarat Saladin meminta bantuan Tim Penjinak Bom (Jibom) Polres Aceh Timur. 7 anggota Jibom lalu mendatangi lokasi dan mengamankan barang bukti.
“Orangtua Si Kleung menangis sambil memeluk-meluk saya. Beliau menitipkan anaknya kepada saya dan minta diperlakukan dengan baik,” ujar Saladin yang juga ikut terharu.
Setelah prosesi penyerahan diri selesai, sorenya, Saladin membawa Kleung ke Banda Aceh, tujuan Mapolda Aceh. Ikut bersama rombongan adalah abang ipar Si Kleung, kakak kandungnya, anggota LSM dan Keuchik (Kepala Desa) Beurandang M Ali. Namun, setiba di Bireuen, pukul 20.00 WIB, Saladin singgah di rumah keluarganya di Desa Pulo Kiton. Mereka makan malam bersama. Saat itu, keluarganya yang curiga sempat bertanya siapa yang dibawanya tersebut. Saladin hanya menjawab kalau mereka itu temannya.
Usai makan malam, pukul 21.00 WIB, mereka bergerak lagi. Setiba di Banda Aceh sudah tengah malam, sekitar pukul 24.00 WIB. Saladin membawa Kleung dan rombongan menginap di rumah dinasnya.
Esok paginya, saat sarapan bersama sejumlah awak media, sang istri Linda Rismauli Manalu sempat bertanya siapa Kleung. Saladin menjawab kalau pria yang bersama itu adalah seorang wartawan di Aceh Timur.
“Media apa,” tanya sang istri lagi. “Boh Itek.com,” jawab Saladin sambil menahan tawa. Itu sebuah jawaban yang lucu dan kata-kata itu sering digunakan sebagai lelucon. Boh Itek dalam bahasa Aceh berarti Telur Bebek. Tapi, lantaran sang istri tak paham bahasa Aceh, jadi cuma bisa manggut-manggut.
Usai sarapan Saladin membawa Kleung ke Mapolda Aceh. Sebelum jumpa pers, Saladin mempertemukannya dengan Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi. Sebelum dibawa kembali ke Polres Aceh Timur, lantaran TKP-nya disana, Kleung sempat tidur selama 4 hari rumah Saladin. Si Kleung kemudian diserahkan ke Kapolres Aceh Timur AKBP Hendri Budiman.
NASRUL Sulaiman alias Si Kleung (Si Burung Elang) telah menyerahkan diri pekan lalu,. Anak buah Raja Rimba, salah satu kelompok bersejata di Aceh
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara