Polisi Inggris Tangkap Pendiri WikiLeaks
Rabu, 08 Desember 2010 – 10:20 WIB
LONDON - Sejak menjadi perbincangan dunia karena situs bocoran dokumen dan data rahasia yang didirikannya, pendiri WikiLeaks Julian Assange terus berpindah-pindah persembunyian dan tempat tinggal. Pelariannya di London justru menjadi bumerang. Pria Australia itu kemarin pagi (7/12) ditangkap Scotland Yard alias Kepolisian Metropolitan Inggris (Britain's Metropolitan Police). Menurut juru bicara Britain's Metropolitan Police, para petugas dari unit ekstradisi menangkap Assange berdasar surat perintah penangkapan yang dirilis pemerintah Swedia. "Julian Assange ditangkap setelah membuat kesepakatan di kantor polisi London pada pukul 09.30 waktu setempat (pukul 16.30 WIB)," kata juru bicara tersebut. Dia dijadwalkan tampil di pengadilan City of Westminster Magistrates pada siang atau sorenya.
Polisi Inggris akhirnya bertindak setelah beredar perintah penangkapan yang dikeluarkan Swedia. Assange, 39, dituduh memerkosa dan menyerang secara seksual dua perempuan Swedia pada Agustus 2010. Pengadilan di Stockholm merilis surat perintah penangkapan bagi Assange pada 18 November.
Baca Juga:
Mantan hacker komputer, yang terakhir muncul di depan publik pada November lalu, itu telah berkali-kali membantah tuduhan Swedia tersebut. Dia justru menuding bahwa tuduhan atas dirinya itu bermotif politik. Apalagi, WikiLeaks diburu di seluruh dunia sejak merilis ribuan memo atau kawat diplomatik AS, yang berasal dari kedubesnya di berbagai negara di seluruh dunia, pada 28 November lalu. Penerbitan ribuan dokumen rahasia itu membuat marah AS.
Baca Juga:
LONDON - Sejak menjadi perbincangan dunia karena situs bocoran dokumen dan data rahasia yang didirikannya, pendiri WikiLeaks Julian Assange terus
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan