Polisi Inggris Tangkap Pendiri WikiLeaks
Rabu, 08 Desember 2010 – 10:20 WIB
Jennifer Robinson, pengacara lain Assange yang berkantor di London, menyatakan bahwa kliennya selama ini hidup "tersiksa dan terisolasi". Ancaman mati terus muncul dalam sejumlah blog yang menentang anak Assange. "Saya berharap dia menjalani persidangan yang adil di Inggris. Tetapi, jika melihat statusnya sebagai ancaman nyata bagi AS, (pengadilan yang fair) itu sepertinya mustahil," katanya kepada stasiun televisi Australian Broadcasting Corp (ABC). "Dia dijerat otoritas Swedia atas satu dakwaan kekerasan yang melanggar hukum, dua dakwaan penganiayaan seksual, dan satu dakwaan pemerkosaan," lanjutnya.
Assange bisa saja menghadapi proses ekstradisi dalam beberapa pekan atau bulan mendatang. Polisi menyebut bahwa Assange tak mungkin bebas dengan uang jaminan karena berisiko lari dari Inggris.
Juru bicara Badan Kriminal Terorganisasi Serius atau Serious Organised Crime Agency (SOCA) di London menyatakan kepada Agence-France Presse bahwa jika Assange menolak diesktradisi, akan ada sidang untuk mendengarkan argumentasinya. Jika hakim memutuskan harus diekstradisi ke Swedia, Assange akan punya waktu tujuh hari untuk banding. Lantas, kasusnya bisa dibawa ke Mahkamah Agung Inggris. Jika tidak ada banding, dia diekstradisi dalam waktu 10 hari.
Menteri Pertahanan AS Robert Gates menyambut gembira penangkapan Assange. "Itu kabar bagus," kata Gates kepada para wartawan saat mengunjungi tentara AS di Pangkalan Forward Operating Base Connolly, timur Afghanistan, kemarin.
LONDON - Sejak menjadi perbincangan dunia karena situs bocoran dokumen dan data rahasia yang didirikannya, pendiri WikiLeaks Julian Assange terus
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan