Polisi Kaget Saat Lihat Kandang Singa \'Michael\'

jpnn.com - SURABAYA - Satreskrim Polrestabes Surabaya kini tengah berkerja mengungkap penyebab kematian singa Afrika bernama Michael yang menjadi koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) kemarin pagi. Namun korps baju cokelat itu menyayangkan keterlambatan pihak Pemkot Surabaya yang tak langsung melaporkan kejadian itu kepada polisi. 

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman mengatakan, kasus kematian singa baru dilaporkan pukul 15.30. Padahal sejak 06.00 pagi, singa itu sudah ditemukan mati dengan kondisi mengenaskan. 

Tim Identifikasi Polrestabes Surabaya pun langsung diterjunkan ke lokasi untuk menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Ternyata, polisi pun sedikit kaget saat tiba di sana. "Kondisi TKP-nya sudah rusak," katanya.

Menurut Farman, ketika hendak meneliti lokasi TKP, petugas terperangah karena kondisi kandang sudah kosong. Singa yang disebut tergantung sudah tidak ada di tempatnya. Menurut dia, TKP sudah tidak murni.

Akibat rusaknya TKP, jelas Farman, sampai berita ini ditulis, pihaknya belum mengetahui posisi binatang tersebut saat tergantung. "TKP sudah rusak. Olah TKP jadi tidak maksimal," sesalnya.

Petugas identifikasi menemukan binatang itu sudah berada di dalam ruang otopsi. Farman mengatakan bakal menelusuri hal tersebut. Ditanya adakah unsur kesengajaan sehingga singa sudah dipindahkan sebelum petugas datang, Farman menyatakan belum bisa menyimpulkan. Hanya, dia akan menelusurinya. 

Singa itu memang tewas dengan kondisi yang aneh. Saat ditemukan, kondisi Michael tergantung. Lehernya terlilit tali baja atau sling pembuka pintu.

Kematian tersebut diketahui petugas KBS pada pukul 06.00 kemarin. Saat itu petugas akan membersihkan kandang singa. Ketika petugas membuka pintu, hewan buas dari Afrika tersebut sudah ditemukan menggantung lemas di dekat pintu. Lidahnya menjulur ke luar. Melihat itu, petugas langsung mengangkat bangkai hewan yang berusia dua tahun tersebut. (aph/git/eko/kim/mas)