Polisi Kantongi Identitas Tiga Godfather Kalijodo, Ini Orang-orangnya
jpnn.com - JAKARTA - Jelang eksekusi penertiban kawasan Kalijodo, polisi terus mlakukan pemetaan terhadap potensi kerawanan di kawasan mesum itu. Termasuk mencari tahu siapa saja ’orang kuat’ yang selama ini diduga menjadi beking sekaligus ’Godfather’ para penghuni Kalijodo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Mohammad Iqbal mengatakan, saat ini nama-nama para Godfather Kalijodo sudah dikantongi pihaknya. Dengan begitu, jika nanti muncul perlawanan hingga aksi kekerasan saat eksekusi dilakukan, maka polisi mudah untuk langsung menciduk dalangnya.
”Tenang saja, kami sudah mengidentifikasi nama-nama yang bisa disebut sebagai tokoh masyarakat di sana (Kalijodo) yang disinyalir menolak (penggusuran),” ungkap di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/2).
Dijelaskan Iqbal pula, pihaknya sudah membentuk tim khusus yang akan menanggulangi dan menangani beberapa tokoh tersebut. Tujuannya agar mereka jangan sampai melakukan provokasi dan penghasutan warga untuk melawan aksi penggusuran. ”Bahkan kalau bisa mereka justru mau dan mendukung serta membantu kebijakan Pemprov DKI Jakarta,” harap dia.
Sekali lagi ditegaskan mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu, seluruh jajaran Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya sangat mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta untuk meratakan kawasan Kalijodo yang kemudian diubah menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Ia pun mengaku tak sependapat dengan keinginan warga yang meminta kompensasi atau pembayaran ganti rugi secara berlebihan kepada Pemprov DKI Jakarta lantaran sudah melawan aturan hukum dengan menghuni tanah negara, bahkan berbisnis illegal di sana.
”Karena itu demi kepentingan masyarakat yang lebih besar, sebaiknya kepentingan yang sedikit (bisnis di Kalijodo) bersedia untuk ditata,” cetusnya juga. Iqbal juga mengimbau kepada warga di Kalijodo agar jangan ngotot melawan, apalagi sampai melawan hukum dan meminta kompensasi.
Untuk diketahui, saat ini ada dua nama besar yang kesohor sebagai dedengkot di Kalijodo. Pertama adalah Daeng Aziz yang pernah menodongkan pistol ke kepala Kombespol Krishna Murti saat masih menjabat sebagai Kapolsek Metro Penjaringan tahun 2004 lalu.
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS