Polisi Khawatirkan Tren Warga Rekam Insiden Berbahaya

Komisaris Polisi Australia Selatan Grant Stevens mengecam "kecenderungan" saksi mata untuk merekam insiden yang serius dan berbahaya dengan ponsel mereka alih-alih menawarkan bantuan, menyusul terjadinya serangan Bourke Street di Melbourne, Victoria pada Jum'at (9/11/2018).
Hassan Khalif Shire Ali, 30 tahun, menabrakkan mobilnya di Bourke Street Mall sebelum menikam tiga orang - yang salah satunya menewaskan pemilik Bar Espresso Pellegrini, Sisto Malaspina.
Dia ditembak di dada oleh polisi dan kemudian meninggal di rumah sakit.
Video serangan itu bermunculan di media sosial beberapa saat setelah insiden itu terjadi di jantung kota Melbourne pada Jumat (9/11/2018) sore.
Grants Stevens mengatakan kepada ABC, sementara video bisa menjadi bukti yang berguna untuk polisi, dia khawatir beberapa orang memilih untuk merekam kejadian itu daripada menawarkan bantuan.
"Kami selalu mengingatkan orang untuk mempertimbangkan keamanan mereka sendiri ketika mereka dihadapkan dengan situasi seperti itu," katanya.

"Tapi saya pikir ada tren baru sekarang, di mana orang lebih mungkin berdiri di sela-sela dan merekam sebuah insiden, daripada benar-benar memikirkan apakah mereka bisa membantu.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia