Polisi Klaim Kantongi Identitas Pembobol Rekening Ilham Bintang

jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, menerangkan penyidik telah menemukan titik terang dalam kasus pembobolan rekening milik wartawan senior Ilham Bintang.
Pelaku pembobolan itu telah teridentifikasi dan sedang dalam pengejaran oleh aparat kepolisian.
“Jadi, para pelaku ini masih kami lakukan pengejaran dan sudah ada beberapa yang diidentifikasi,” kata Yusri kepada wartawan, Selasa (4/2).
Terduga pelaku yang diduga lebih dari satu kebanyakan ada di luar Jakarta.
"Mudah-mudahan hari ini atau besok kami bisa umumkan karena memang pelakunya sebagian besar tidak berada ada di Jakarta,” tambah Yusri.
Laporan Ilham masuk ke Polda Metro Jaya per tanggal 17 Januari 2020 lalu. Adapun laporan itu terregister dengan nomor LP/349/I/Yan 2.5/2020/SPKT PMJ tertanggal 17 Januari 2020.
Kasus bermula saat kartu SIM Indosat milik Ilham tidak bisa diakses saat berlibur akhir tahun ke Australia. Padahal, pada waktu bersamaan, Ilham menyebut telah membeli paket roaming.
Saat mengecek ATM Commonwealth Bank di Melbourne pada tanggal 6 Januari 2020, Ilham melihat rekeningnya dikuras habis. Dia pun melapor ke otoritas kepolisian Melbourne dan setibanya di Tanah Air, membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya. (cuy/jpnn)
Polisi menerangkan, penyidik telah menemukan titik terang dalam kasus pembobolan rekening, milik wartawan senior Ilham Bintang.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Pembantaian Harimau Sumatra di Rohul, 6 Pelaku Ditangkap Polisi
- Kabur ke Muara Enim, Residivis Penggelapan & Spesialis Curas di Mura Diringkus Polisi
- Cabuli Bocah, Pria di Aceh Timur Ini Ditangkap Polisi
- Polisi Ungkap Pencurian 18 Ton Batu Bara di Cirebon, Tangkap 3 Pelaku
- Lagi Bikin Video, Remaja di Pekanbaru Dikeroyok Geng Motor Bersenjata, 7 Pelaku Ditangkap Polisi
- Prof Titik Mengkritisi Perluasan Kewenangan Kejaksaan dan Polri