Polisi Kukuh Aipda Robig Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang karena Pelaku Tawuran

Polisi Kukuh Aipda Robig Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang karena Pelaku Tawuran
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Polrestabes Semarang masih terus mendalami kasus penembakan yang menewaskan siswa SMK Negeri 4 Semarang, GRO, 17.

Namun, polisi tetap kukuh penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin karena korban hendak melawan saat tawuran pada Minggu (24/11) dini hari.

Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyebut tindakan tegas yang ambil Aipda Robig Zaenudin pada saat itu karena dalam kondisi terancam saat mencoba membubarkan aksi tawuran antarremaja.

Kapolrestabes menyebut tindakan tegas yang dilakukan itu karena anak buahnya dalam kondisi terancam saat mencoba membubarkan aksi tawuran antarremaja.

Bahkan, Kombes Irwan menyatakan telah memerintahkan anggotanya untuk tidak merespons laporan adanya tindakan kriminal jalanan atau tawuran antarremaja.

Dia merasa klaimnya tersebut tidak diterima oleh masyarakat. Beredar informasi di kalangan masyarakat bahwa korban merupakan anak baik-baik bukan pelaku tawuran.

"Nanti kalau ada yang mati baru kita turun, kalau menemukan tawuran-tawuran di jalan biarkan saja, kan karena kalau ditindak seperti ini, anggota juga yang akan dipermasalahkan," kata Kombes Irwan.

Pernyataan itu diungkapkannya ketika menghadirkan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, pihak SMK Negeri 4 Semarang, dan sejumlah orang tua murid di Mapolrestabes Semarang pada Kamis (28/11).

Polrestabes Semarang menegaskan siswa SMK Negeri 4 Semarang, GRO, 17, tewas ditembak petugas karena hendak melawan saat tawuran pada Minggu (24/11) dini hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News