Polisi London Salah Strategi
Sabtu, 13 Agustus 2011 – 18:42 WIB
Sekitar 600 di antaranya sudah dikenai dakwaan. "Saya akan memastikan para pengacau keamanan ini mendapatkan hukuman yang bisa membuat mereka jera. Terus terang, itulah yang diinginkan penduduk London," tegas Wali Kota Boris Johnson. Seperti Cameron dan Menteri Dalam Negeri Theresa May, politikus 47 tahun itu pun terpaksa pulang cepat dari liburan musim panasnya.
Baca Juga:
Kemarin Cameron mengatakan bahwa saat kerusuhan meletus pada akhir pekan lalu, tak banyak polisi yang terjun langsung ke lapangan. Akibatnya, kerusuhan yang semula menarget kantor-kantor polisi itu berubah menjadi aksi anarkistis dan penjarahan. Sasarannya pun berpindah ke pusat bisnis. Nyaris seluruh lapisan masyarakat terlibat dalam aksi yang menyisakan berbagai kerusakan fisik tersebut.
Namun, kebijakan Cameron dengan menerjunkan ribuan personel tambahan ke titik-titik kerusuhan juga menuai kritik. Sebab, sebagian besar polisi yang diberi mandat untuk memburu para perusuh dan penjarah bertindak emosional. Mereka tak segan mendatangi rumah demi rumah yang dicurigai sebagai tempat persembunyian para penjarah. Razia tersebut membuat warga ketakutan.
Menanggapi rumor yang beredar soal hubungan politisi dan polisi, Hugh Orde angkat bicara. Mewakili seluruh kepala polisi di Inggris, terutama dari kota-kota yang terimbas kerusuhan, dia menegaskan bahwa hubungan pemerintah dan kepolisian sangat harmonis. Dua pihak bahu-membahu dalam mengatasi krisis yang berawal dari kematian seorang gengster bernama Mark Duggan tersebut.
LONDON - Kehadiran sekitar 16.000 personel kepolisian di London dan kawasan sekitarnya membawa dampak positif. Kerusuhan mulai reda kemarin (12/8).
BERITA TERKAIT
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan