Polisi Malaysia Bantu Kamboja Menjerat Tokoh Oposisi

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Pihak berwajib Malaysia menahan dua tokoh oposisi Kamboja ketika mereka menunggu untuk menaiki pesawat terbang ke Thailand. Penangkapan ini diduga bagian dari konspirasi besar antara sejumlah anggota ASEAN untuk merepresi kelompok oposisi.
Kedua pria berstatus pencari suaka itu ditahan pada Senin (4/11) malam dan hendak dideportasi hari ini. Namun, Kementerian Dalam Negeri dan Departemen Imigrasi Malaysia menarik perintah itu setelah ada imbauan.
"Saat ini kami berusaha menemui mereka di tahanan dan juga menentukan status mereka. Tetapi kami gembira kementerian itu memilih tidak mendeportasi, saya pikir itu isyarat baik," kata Jerald Joseph dari Komisi HAM Malaysia kepada Reuters.
Pihak berwajib di Malaysia, Vietnam, Kamboja dan Thailand dituding bersekongkol dalam mengatasi para pembangkang politik. Aparat di negara-negara itu akan menahan dan mendeportasi warga negara asing yang dianggap sebagai oposisi oleh pemerintah tetangga, termasuk mereka yang sudah mendapat status pengungsi politik dari PBB.
Wakil Direktur Human Rights Watch Asia, Phil Robertson mengatakan dua orang Kamboja yang ditahan adalah anggota Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP). Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah menyatakan partai tersebut sebagai organisasi terlarang. (ant/dil/jpnn)
Pihak berwajib Malaysia menahan dua tokoh oposisi Kamboja ketika mereka menunggu untuk menaiki pesawat terbang ke Thailand.
Redaktur & Reporter : Adil
- Menko Airlangga Bertemu PM Anwar Ibrahim, Bahas Strategi Menghadapi Tarif Resiprokal AS
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dexa Medica Rayakan 25 Tahun di Kamboja
- Sukseskan Perdamaian, Malaysia Siap Tampung Warga Palestina
- President University dan INTI International University Malaysia Berkolaborasi di Bidang Teknik Sipil
- SP IMPPI Desak Pemerintah Bentuk Tim Gabungan untuk Tangani Kasus TPPO di Kamboja