Polisi Melbourne Pantau Tindakan Anti Muslim
Polisi mengukuhkan bahwa dua sandera wanita, yang masing-masing berusia 30 dan 35 tahun hamil. Keduanya dalam keadaan stabil di rumah sakit.
Yang lainnya yang juga masih dirawat di rumah sakit adalah tiga orang wanaita masing-masing berusia 75 tahun, 52 tahun dan 43 tahun menderita luka tembakan.
Di tempat lain, beberapa kelompok Muslim di Australia sudah mengeluarkan pernyataan menggambarkan kesedihan mereka atas berakhirnya insiden penyanderaan yang tragis.
Mereka mengatakan bahwa masyarakat muslim berdoa bagi keluarga yang ditinggalkan oleh mereka yang meninggal dalam insiden tersebut.
"Kami berdoa bagi kesembuhan cepat untuk semua yang masih cedera dan mengalami trauma atas insiden ini." kata Grand Mufti Australia Dr Ibrahim Abu Muhammed.
Pernyataan juga memuji tindakan dan perilaku polisi, para pemimpin politik dan media dalam menangani kasus tersebut.
Sementara itu, ratusan orang akan berkumpul di Brisbane akhir pekan ini guna menunjukkan solidaritas mereka terhadap korban insiden penyanderaan Sydney.
Juru bicara Komunitas Islam Queensland, Ali Kadri mengatakan para pemimpin agama maupun masyarakat lainnya akan berkumpul bersama hari Sabtu malam guna menyalakan lilin dan menyanyikan lagu kebangsaan Australia.
Dia mengatakan ini akan menyampaikan pesan kepada dunia bahwa Australia tetap bersatu.
Menyusul insiden penyanderaan yang berakhir di Martin Place, Sydney yang menewaskan tiga orang, termasuk penyandera, polisi di Melbourne disiagakan
- Kabar Australia: Telur Langka, Supermarket Membatasi Pembelian
- Kasus Penyerangan Perempuan Dengan Air Keras Dikaitkan Dengan Motif Balas Dendam
- Dunia Hari Ini: Amerika Mengatakan Ada Kemajuan Dalam Mediasi Gencatan Senjata Israel-Hamas
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun