Polisi Mendobrak Pintu Rumah Warga, Dago Elos Bandung Mencekam, Seorang Bocah Terluka
Menurut Handika, rumahnya tiba-tiba didatangi oleh sejumlah polisi yang mencari massa yang terlibat kericuhan.
Mereka datang dengan mengeluarkan kata-kata kasar dan meminta agar pintu rumahnya dibuka.
"Dia pikir massa (yang ricuh) ada yang ngumpet, dia memaksa 'woy buka, woy buka brengsek'. Yang bukan warga asli keluar," demikian Handika menirukan perkataan polisi, saat ditemui di rumahnya, Selasa (15/8).
Malam itu rumah Handika didobrak oleh polisi sehingga mengenai anaknya yang sedang bersembunyi di balik pintu.
Akibat tindakan itu, sang anak yang berusia 6 tahun terluka.
Sementara usai mendobrak pintu, polisi langsung masuk ke dalam rumah mencari massa yang diduga bersembunyi.
"Salah satu polisi mendobrak pintu yang di depan, nah, anak saya ketakutan. Dia ngumpet di belakang pintu. Ngumpet di belakang pintu, dia terluka, kakinya kejepit," tutur Handika.
Akan tetapi, karena di rumahnya tidak ditemukan siapa pun selain keluarganya, polisi lantas pergi begitu saja tanpa menyampaikan permintaan maaf.
Seorang anak 6 tahun terluka dan trauma setelah polisi mendobrak rumahnya di Dago Elos Bandung. Orang tua bocah tersebut mengisahkan detik-detik polisi...
- Penembakan Gamma, Reza Menilai Tindakan Aipda Robig Terkesan Lebih Mengerikan
- Fakta Penembakan Gamma Terungkap, Tak seperti Omongan Kapolrestabes Semarang
- Polisi Usut Penyebab Kebakaran Kantor KPU Morowali Sulteng
- Komisi III Ingin Sanksi Penyalahgunaan Senpi oleh Polisi Tak Cuma Etik, tetapi Pidana
- Penantian Panjang Warga Tamansari Bandung Bisa Tempati Rumah Deret
- Adrianus Meliala: Tidak Mungkin Juga Polisi Itu Benar Semua