Polisi Menegahi Bentrokan Saat Pemakaman Kardinal George Pell di Sydney

Polisi menyatakan tidak ada penangkapan dan tidak ada perintah penangkapan yang dikeluarkan, tapi mendesak siapa pun yang datang ke gereja atau melakukan aksi protes hari ini untuk "saling menghormati".
Penyintas pelecehan seksual anak-anak Paul Auchetti menyebut pita-pita di pagar Katedral itu adalah pengingat tentang "urusan yang belum selesai" dan hutang gereja kepada para korban dan keluarganya.
Salah satu koordinator aksi, Kim Stern, mengatakan kecewa karena pita-pita itu dilepas setelah mereka memasangnya kemarin.
"Ada orang-orang tua di sana, hanya berdiri memegang pita, tidak mengatakan apa-apa, hanya merenung," katanya.
"Saya menilai hal ini sebagai lambang kerusakan yang diakibatkan oleh Gereja Katolik terhadap banyak orang yang tak terhitung jumlahnya. Jadi jelas merupakan tamparan nyata bagi para penyintas karena pita-pita dilepas," ujar Stren.
Jenazah Kardinal Pell telah disemayamkan dan akan dimakamkan di ruang bawah tanah Katedral dalam kebaktian pribadi.
Kardinal Pell, yang merupakan pemuka Gereja Katolik tertinggi di Australia, meninggal karena komplikasi jantung setelah menjalani operasi pinggul di Roma bulan lalu. Ia merupakan salah satu pejabat tinggi di Vatikan.
Artikel ini dapat dibaca dalam Bahasa Inggris
Ratusan orang menghadiri upacara pemakaman Kardinal George Pell di Katedral St Mary
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Anak Titiek Puspa Ungkap Alasan Keluarga Pakai Baju Putih di Pemakaman Sang Ibunda