Polisi Mengamuk, Setrum Mahasiswa dan Pukuli Wartawan
Demo Tolak UU Pilkada di Gedung DPRD Balikpapan
jpnn.com - BALIKPAPAN – Aksi memalukan mencoreng institusi kepolisian. Menghadapi aksi demonstrasi menolak isi UU Pilkada mahasiswa kemarin di Gedung DPRD Balikpapan, oknum polisi dari Polres Balikpapan main pukul. Bahkan beberapa membawa alat setrum. Dua wartawan ikut dipukul, salah satunya diketahui dilakukan Bripda Irfan Ramita.
Dua jurnalis itu Edwin Agustyan dari Kaltim Post dan Rangga dari Balikpapan Pos. Keduanya wartawan grup JPNN.com. Edwin memar di leher, sementara Rangga bengkak di kepala.
“Saya menyebutkan identitas saya, dari media. Tapi tetap dipukul,” ujar Edwin, di sela-sela demonstrasi.
Kejadian berawal ketika ratusan mahasiswa yang demo tadi mulai tumpah ke jalan. Akibat anggota DPRD menolak mendukung pilkada langsung. Para anggota polisi yang sebagian besar masih muda-muda itu langsung bersikap. Namun kasar.
Para mahasiswa yang terkena tendangan petugas, lantas terjatuh. Saat itulah Edwin menolong. Namun dia malah dipukul oleh Bripda Irfan Ramita, meski Edwin telah berseragam Kaltim Post dan memakai kartu identitas wartawan.
Tak berhenti di situ, setelah berhasil dipisahkan, ternyata Irfan kembali menyerang Edwin. Kali ini posisinya di depan pintu masuk Kantor Wali Kota Balikpapan.
Sejumlah rekan Irfan yang membawa alat setrum bahkan juga sempat coba mendatangi Edwin. Namun digagalkan awak media lainnya.
“Saya sudah katakan, saya ini wartawan yang sedang meliput, tetap dipukul,” ulangnya.
BALIKPAPAN – Aksi memalukan mencoreng institusi kepolisian. Menghadapi aksi demonstrasi menolak isi UU Pilkada mahasiswa kemarin di Gedung
- 23 Personel Polisi di Sumut Dipecat Sepanjang 2024
- Tinjau Sejumlah Lokasi, AKBP Ruri Pastikan Keamanan Selama Libur Nataru di Banyuasin
- Harimau Sumatra Terekam Kamera di Pesisir Barat Lampung, Melintas Dekat Kandang Jebak
- Satlantas Polrestabes Palembang Sediakan 12 Kantong Parkir di Malam Tahun Baru
- Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru Terjebak 2 Jam Dalam Pesawat, Begini Kronologinya
- Terseret Arus Sungai, Warga di Mamuju Ditemukan Sudah Meninggal Dunia