Polisi Menyebut Banyak Dokter dan Pegawai Bank Terhambat Penyekatan PPKM Darurat
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyebut banyak karyawan di perusahaan sektor non-esensial dan non-kritikal yang nekat bekerja meskipun sudah dilarang.
Hal tersebut terbukti dengan adanya penumpukan di 28 titik yang dijadikan lokasi penyekatan.
Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlaku sejak 3 Juli hingga 20 Juli itu hanya memperbolehkan dua sektor perusahaan yakni esensial dan kritikal, yang karyawannya bekerja di kantor.
Sedangkan, karyawan perusahaan non-esensial diwajibkan bekerja di rumah atau work from home.
"Yang terjadi hari ini banyak saudara kita di sektor esensial kritikal terhambat oleh kendaraan-kendaraan yang sudah jelas tidak boleh kerja atau memaksakan diri untuk masuk ke Jakarta," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (5/7).
Pria kelahiran Sulawesi Selatan itu memerinci, karyawan yang terhambat menuju kantornya itu yakni petugas kesehatan dan bank.
"Petugas kesehatan yang harus kerja sebagai dokter di rumah sakit dan petugas bank itu terhambat," ujar Yusri.
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu memastikan, hal tersebut menjadi bahan evaluasi pihaknya.
Polisi menyebut banyak karyawan di sektor esensial dan kritikal terhambat menuju tempat kerjanya karena ada penyekatan PPKM Darurat.
- 4 Cara yang Tepat Menangani Demam pada Anak Menurut Dokter
- Memahami Layanan Dokter Online, Kelebihan dan Kekurangannya
- Persiapkan 5 Hal Ini untuk Memaksimalkan Janji Temu dengan Dokter
- Inilah 6 Pertanyaan Penting yang Harus Ditanyakan ke Dokter, Nomor Terakhir Jangan Lupa
- 3 Manfaat Teknologi Virtual Reality dalam Dunia Pendidikan Dokter
- Niat Ingin Mengembalikan Handphone, Pedagang Pempek Malah Dimaki Dokter