Polisi Obok-Obok Eks Lokalisasi Teratai Putih, Ratusan Pengunjung Diamankan

jpnn.com, PALEMBANG - Polda Sumsel merazia dua kafe yang berada di eks lokalisasi Teratai Putih Kampung Baru, Kecamatan Sukarami, Palembang, Minggu (4/7) dini hari.
Alhasil, dari dua tempat tersebut, polisi mengamankan 171 orang pengunjung termasuk pegawai. Polisi juga mengamankan barang bukti pil ekstasi.
Polda Sumsel menerjunkan sebanyak 80 orang Ditres Narkoba Polda Sumsel dibantu Satuan\Brimob Polda Sumsel sebanyak satu pleton.
“Ini menindaklanjuti perintah dari Kapolda Sumsel untuk jihad melawan dan perang terhadap narkoba yang terus dan masih ada di wilayah Sumsel dan Palembang,” ujar Direktur Ditres Narkoba Polda Sumsel Kombes Pol Heri Istu Hariono, Minggu (4/7) pagi.
Heri menuturkan, saat dilakukan penggerebekan, seluruh pengunjung sedang dalam pengaruh alkohol dan narkoba.
“Barang bukti yang ditemukan ada yang ditemukan di lantai setelah dilempar pengunjung dan di dalam kamar mandi. Juga ada yang ditemukan di luar kafe,” terangnya.
Baca Juga: Bripka SP Ditangkap di Indekos, Kasusnya Bikin Malu Polri
Hingga saat ini sebanyak 171 masih dimintai keterangan dan dilakukan tes urine di ruang Ditres Narkoba Polda Sumsel.(dho/sumeks.co)
Polda Sumsel merazia dua kafe yang berada di eks lokalisasi Teratai Putih Kampung Baru, Kecamatan Sukarami, Palembang, Minggu (4/7) dini hari.
Redaktur & Reporter : Budi
- TNI Disebut Langgar UU dalam Penertiban Tambang Emas dan Penggerebekan Oli Palsu
- Menjelang Ramadan 2025, Harga Ayam Potong di Palembang Merangkak Naik
- Usai Dilantik Presiden Prabowo, Herman Deru Siap Wujudkan Sumsel Maju Terus untuk Semua
- 3 Warga Perusak Fasilitas di CGC Palembang Dilaporkan ke Polda Sumsel, Satunya Anggota DPRD
- Curi Buah Kelapa Sawit, Jali Diringkus Satreskrim Polres Musi Rawas
- Kejati Sumsel Tetapkan 3 Orang Jadi Tersangka Kasus Korupsi Proyek PUPR di Banyuasin