Polisi Pakai Kupluk dan Serban, Seandainya Rusuh Bagaimana?

Polisi Pakai Kupluk dan Serban, Seandainya Rusuh Bagaimana?
Anggota Kepolisian bersama TNI menggelar Apel Kesiapsiagaan Pengamanan Tahap Kampanye Dalam Rangka Pilkada Serentak 2017 di Monas, Jakarta, Rabu (2/11). Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafi'i mengingatkan jajaran kepolisian agar jangan menjadi penyusup saat Aksi Bela Islam II pada Jumat (4/11) mendatang.

Hal ini ditegaskan Syafi'i menyikapi rencana Polri menurunkan personel yang dikenal sebagai pasukan Asmaul Husna. Mereka mengenakan kupluk dan serban.

"Kalau nanti terjadi kerusuhan, yang melakukannya itu rakyat atau polisi yang berbaju rakyat? Kalau dikawatirkan ada penyusup. Maka polisi sudah melakukan penyusupan," kata Syafi'i saat dihubungi pada Rabu (2/11).

Politikus Gerindra itu menegaskan bahwa kepolisian harus bertindak dan tampil secara profesional. Dan yang boleh undercover atau petugas yang tidak berbaju dinas hanya intelijen. Di luar intelijen harus gunakan seragamnya.

"Dan kami patut khawatir. Saya menentang pakaian Polri seperti para demonstran," tegasnya. (fat/jpnn)

JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafi'i mengingatkan jajaran kepolisian agar jangan menjadi penyusup saat Aksi Bela Islam II pada Jumat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News