Polisi Panggil Delapan Guru-Kasek
Diduga Terlibat Upaya Membagikan Kunci Jawaban Unas 


jpnn.com - 
Awalnya, polisi memanggil sembilan saksi yang diduga terlibat pembocoran jawaban unas. Namun, seorang guru dari MA Miftahul Khairiyah tidak hadir. Berdasar keterangan salah seorang saksi yang hadir, petugas akhirnya memanggil Hendra dari MA Aluh-Aluh.


Kepala MA Al-Falah Putra Fauzan kepada polisi mengatakan, dirinya dihubungi Supriyanto, kepala MA Nurul Hikmah. Intinya, diajak berkumpul dan membagikan kunci jawaban soal bahasa Inggris dan ekonomi. ''Dia mengajak saya berkumpul di Darul Ilmi. Karena kepala sekolah lain katanya sudah ada di sana, saya menyusul," ujarnya.


Arida Nur Efendi, kepala MA Zam Zam Jailani, juga mengaku datang ke MA Darul Ilmi setelah dihubungi melalui telepon seluler (ponsel). ''Awalnya, kunci jawaban itu dihargai Rp 300 ribu. Namun, akhirnya kami boleh membayar seikhlasnya saja. Motivasi saya menerima kunci jawaban itu bukan untuk dibagikan kepada siswa. Saya hanya menjaga solidaritas. Kalau tidak menerima, nanti saya dianggap yang tidak-tidak," kata Arida.


Kasatreskrim Polres Banjarbaru AKP Jatmiko mengatakan, peristiwa tersebut terungkap pukul 23.30 Wita, hasil kerja sama Polres Banjarbaru dan Polsek Banjarbaru Barat. ''Kami menerima informasi adanya kegiatan kumpul-kumpul kepala sekolah di Darul Ilmi," ujarnya.


Menurut dia, dua guru dan enam kepala sekolah itu dipanggil sebagai saksi untuk dimintai keterangan. Namun, dalam pengembangan, akan ada pemanggilan beberapa pihak lain. ''Kepala sekolah Miftahul Khairiah tidak memenuhi panggilan," ujarnya.


Dia menambahkan, polres juga akan memanggil Dinas Pendidikan (Dispendik) Banjarbaru. ''Kami akan memanggil dispendik sebagai salah satu saksi ahli," jelasnya.


Saat dikonfirmasi lagi pukul 21.30 Wita tadi malam, AKP Jatmiko mengatakan, terperiksa sudah dipulangkan kemarin sore. Namun, polisi memanggil seorang guru lagi untuk dimintai keterangan. ''Berdasar keterangan seseorang saksi, kami memanggil Hendra dari MA Aluh-Aluh," ungkapnya.


Kasek yang dipanggil kemarin adalah Kepala MA Darul Ilmi Abdul Wahab, Kepala MA Nurul Hikmah Supriyanto, Kepala MA Al-Falah Putra Fauzan, Kepala MA Zam-Zam Djailani Arida Nur Efendi, Kepala MA Misbahul Munir Triyadi SPd SAg, dan Kepala MAN I Banjarbaru Riduansyah MPd. Guru yang diperiksa adalah Miftahul Khairiyah Rodyah dari Al-Falah Putri Adenan Nawawi dan guru MA Aluh-Aluh.

BANJARBARU - Delapan guru, enam di antaranya kepala sekolah (Kasek), di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), diamankan polisi Senin (22/4), pukul
- Anggota Timses Calon Kepala Daerah Terjaring Razia di THM, Positif Narkoba, Alamak
- Jimmy Tewas Bersimbah Darah, Polisi Langsung Antisipasi Carok Massal di Sampang
- Sudah 22 Orang Jadi Tersangka Kasus Judol Libatkan Oknum Komdigi
- Biadabnya Pelaku Perkosaan-Pembunuhan Anak di Banyuwangi
- Teror OTK di Kabupaten Paser Kaltim saat Dini Hari, Seorang Warga Tewas, 1 Kritis
- Prahara Rumah Tangga Berujung Petaka, CH Lukai Istri dengan Parang Agar Terlihat Jelek