Polisi Pastikan Mayat di Sungai Mekong Adalah Pegiat Thailand Yang Hilang
Tes DNA yang dilakukan terhadap dua mayat yang ditemukan terdampar di Sungai Mekong di Thailand Utara adalah pegiat pemerintah dan menurut polisi mereka dibunuh karena motif politik.
Kedua orang tersebut yang dikenal dengan nama samaran Puchana dan Kasalong, adalah dua dari tiga pegiat yang dilaporkan hilang sejak bulan Desember dari rumah mereka di Laos.
Mereka tinggal di Laos karena melarikan diri dari Thailand.
Mereka adalah bagian dari sekelompok warga Thailand yang tinggal di Laos yang memiliki pertalian dengan gerakan Baju Merah anti pemerintah yang melakukan protes jalanan di Bangkok di tahun 2010 yang kemudian diberangus oleh militer.
Beberapa diantara mereka juga adalah bagian dari kelompok garis keras yang menghendaki kerajaan Thailand berubah menjadi republik, dan dicari pemerintah karena menghina kerajaan dan anggota keluarga kerajaan.
Tindak penghinaan terhadap kerajaan adalah tindak kejahatan yang dianggap serius dan pelakunya bisa dihukum maksimal 15 tahun penjara bila dinyatakan bersalah.
Photo: Mayat yang ditemukan di Sungai Mekong dibungkus dengan karung coklat dan ditambah dengan balok semen. (AP)
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025