Polisi Pastikan Usut Penyebab Kematian Adik Emil Dardak
jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menerangkan, pihaknya masih tengah mengusut kasus kematian dari Eril Ario Listianto Dardak yang juga adik dari Emil Dardak, Wakil Gubernur Jawa Timur.
“Penyidik sedang melakukan penyelidikan, saksi-saksi sedang kami periksa, siapa yang sering berkunjung, kan kami mempunyai strategi dan kami sangat profesional di bidang itu, ada digitalisasi yang kami periksa,” kata dia di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (14/12).
Selain itu, tim dari Polrestabes Bandung, telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tadi pagi.
“Secara fisik tidak ada tanda-tanda kekerasan, namun kami tidak secepat itu menyimpulkan,” imbuh mantan Kapolrestabes Surabaya ini.
Dia pun menegaskan, dalam melakukan penyelidikan, Polrestabes Bandung sudah menggandeng laboratorium forensik Mabes Polri dan Inafis. Hal itu dilakukan untuk mengecek apa sebenarnya penyebab kematian.
“Prinsipnya adalah kematian itu wajar atau tidak, kalau tidak wajar kami akan ungkap kasus ini, dan akan kami tangkap pelakunya. Tapi kalau wajar, akan kami buktikan secara ilmiah, scientific identification,” papar jenderal bintang satu ini.
Diketahui sebelumnya, Eril ditemukan tak bernyawa pada Rabu (12/12) di Jalan Dago Asri I Nomor 25, Dago, Coblong, Bandung, Jawa Barat. Dia diketahui sebagai alumnus Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2015.
Jenazah Eril telah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Kamis (13/12) sore kemarin. (cuy/jpnn)
Kadiv Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal menerangkan, pihaknya masih tengah mengusut kasus kematian dari Eril Ario Listianto Dardak, adik kandung Emil Dardak.
- Info dari Mensos Jumlah Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
- AMPHURI Dorong Prabowo Lobi Arab Saudi, Biar Kuota Haji Indonesia Bertambah
- Pegadaian Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi
- KPK Proses Laporan Dugaan Korupsi Aset Pemkab Kutai Timur di Jakarta
- Kantor Imigrasi Jakpus Deportasi 14 WNA yang Langgar Izin Tinggal
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024