Polisi: Penjaga Indekos adalah Pelaku Utama Atas Pembunuhan Wina Mardiani
jpnn.com, BENGKULU - Polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus pembunuhan sadis terhadap Wina Mardiani, 20, mahasiswi Universitas Bengkulu yang jasadnya ditemukan tewas dengan kaki terikat di belakang indekosnya, beberapa waktu lalu.
Tersangka terbaru adalah penjaga indekos Pondokan Reza berinisial Pa, yang kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian.
“Dia adalah pelaku utama atas pembunuhan almarhumah Wina,” ujar Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP. Indramawan Kusuma Trisna, S.IK, Senin (16/12).
“Sebelumnya kai sudah menetapkan WL sebagai tersangka penadah motor milik almarhumah. Sementara ada satu orang tersangka yang masih dalam pengejaran merupakan pelaku utama,” jelas Indramawan.
Indramawan menegaskan, tidak menutup kemungkinan pelaku pembunuhan terhadap almarhumah Wina dilakukan lebih dari satu orang. Namun itu dapat dipastikan setelah pelaku utama ditangkap dan diperiksa.
“Anggota masih dalam pengejaran di lapangan dan kita juga sudah lakukan koordinasi kepada Polres-polres yang ada dijajaran apabila menemukan pelaku yang berinisial Pa untuk segera diamankan dan berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Bengkulu,” tambah Indramawan.
Sejauh ini 3 orang masih dikenakan wajib lapor, salah satu diantaranya ialah Ma istri pelaku.(cw5)
Polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus pembunuhan sadis terhadap Wina Mardiani, 20, mahasiswi Universitas Bengkulu yang jasadnya ditemukan tewas dengan kaki terikat di belakang indekosnya, beberapa waktu lalu.
Redaktur & Reporter : Budi
- Info Terkini dari Polisi Soal Kelanjutan Kasus Pembunuhan Mahasiswi Unib
- Pelaku Pembunuhan Mahasiswi Unib Dimakamkan di Empat Lawang
- Pembunuh Sadis Mahasiswi Universitas Bengkulu Akhirnya Ditangkap, nih Orangnya
- Polisi Janji Beri Reward Kepada Pemberi Informasi Keberadaan Pembunuh Wina Mardiani
- Kementerian PPPA Soroti Kasus Pembunuhan Sadis Wina Mardiani
- Muhamad Irawan Unggah Status Mencurigakan, Keluarga Korban Pembunuhan Mahasiswi Unib Lapor Polisi