Polisi Periksa 15 Saksi Terkait Kasus Dugaan Pelecehan-Penipuan di Bandara Soetta
jpnn.com, JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, penyidik telah memeriksa 15 saksi terkait kasus dugaan pelecehan dan penipuan oknum petugas bandara terhadap korban LHI di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) beberapa waktu lalu.
Kasus itu terungkap usai LHI melakukan cuitan lewat akunnya di media sosial Twitter yang merasa dilecehkan dan ditipu oleh pelaku EFY di Bandara Soetta.
Korban melakukan cuitan setelah lima hari kejadian, tepatnya 18 September lalu.
"Sudah 15 saksi yang kami lakukan pemeriksaan. Termasuk korban sudah kami lakukan pemeriksaan," ungkap Yusri kepada wartawan, Jumat (25/9).
Adapun 15 saksi yang diperiksa penyidik di antaranya korban LHI sendiri, rekan dekat korban, pengelola rapid test di PT Kimia Farma, dan ada beberapa saksi ahli.
Selain itu, saksi di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Gianyar, Bali untuk mengetahui psikologis korban.
"Pada saat pemeriksaan terhadap pelapornya di Bali sana. Karena memang kami menjemput bola, kami sempat memeriksa P2TP2 di Gianyar, Bali untuk mengetahui keadaan psikologis dari pada korban," pungkas mantan Kapolres Tanjungpinang itu.
Polda Metro Jaya telah menetapkan seseorang berinisial EFY yang mengaku sebagai dokter dan melakukan rapid test kepada calon penumpang pesawat di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten.
Kasus dugaan pelecehan dan penipuan oleh oknum petugas bandara terhadap korban LHI di Terminal 3, Bandara Soekarno-Hatta terus diselidiki polisi.
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Ketua Parpol di Bekasi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ketua Forkim Tegas Bilang Begini
- Polda Metro Jaya Pastikan Kasus Firli Bahuri Terus Berlanjut
- Apa Kabar Kasus Firli Bahuri di Polda Metro Jaya?
- Modus Baru Penipuan Mencatut Bea Cukai, Simak Agar Tidak Menjadi Korban Berikutnya
- Polda Metro Jaya Buru Tersangka Penggelapan Haksono Santoso