Polisi Putar Balik Kendaraan Sebanyak 68.946 Unit

jpnn.com, JAKARTA - Pihak Kepolisian berhasil memutar balik arah kendaraan sebanyak 68.946 unit selama 29 hari operasi ketupat yang digelar.
"Selama 29 hari operasi ketupat, kita sudah berhasil membuat sebanyak 68.946 kendaraan putar balik," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, dalam konferensi pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Jakarta, Sabtu (23/5).
Dia menambahkan pihak Kepolisian terus mengedepankan tindakan pencegahan dan penyuluhan. Pihak Kepolisian bersama dengan TNI telah melakukan giat imbauan dan penyuluhan sebanyak 35.213 kali dan tindak pencegahan 51.141 kali.
Dalam operasi ketupat tersebut, terdapat sebanyak 390 pelanggaran lalu lintas, tindakan peneguran sebanyak 9.395 perkara.
"Keseluruhannya menjadi 9.785 perkara," jelas dia.
Sementara itu, kecelakaan lalu lintas sebanyak 45 kejadian dengan meninggal dunia sebanyak 10 orang, luka berat sebanyak 3 orang dan luka ringan 102 orang.
Sejumlah kasus yang menonjol selama pelaksanaan operasi ketupat yakni pencurian dan penjambretan sebanyak 43 kasus dan juga narkoba sebanyak 36 kasus. Selanjutnya ada kasus pencurian kendaraan bermotor.
Dia menghimbau masyarakat untuk tetap disiplin dan patuh untuk menerapkan aturan larangan mudik. Pihak Kepolisian juga melakukan penyekatan arus mudik dan arus balik antar provinsi.
Pihak Kepolisian berhasil memutar balik arah kendaraan sebanyak 68.946 unit selama 29 hari operasi ketupat yang digelar.
- Dukung Mudik Lebaran, Hutama Karya Kebut Proyek Tol Palembang-Betung
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Erick Thohir Bicara soal Diskon Harga Tiket Pesawat pada Mudik Lebaran 2025
- KAI Sebut 73 Ribu Tiket Kereta Api Mudik Lebaran 2025 Sudah Terpesan
- Hore, Pemerintah Bakal Gratiskan Tarif Tol Periode Lebaran 2025
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya