Polisi Saksi Simulator Bentak Hakim Tipikor
Selasa, 28 Mei 2013 – 17:23 WIB

AKBP Teddy Rusmawan saat bersaksi bagi Irjen Djoko Susilo pada persidangan perkara korupsi driving simulator di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (28/5). Foto: Ricardo/JPNN
JAKARTA - AKBP Teddy Rusmawan tak bisa mengendalikan emosinya saat memberikan kesaksian pada persidangan kasus korupsi driving simulator dengan terdakwa Irjen (Pol) Djoko Susilo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (28/5). Teddy berteriak cukup keras dengan pengeras suara saat menjawab pertanyaan hakim terkait jumlah uang dari Korlantas Polri untuk Nazaruddin dan koleganya yang duduk di Komisi III DPR.
Awalnya, hakim minta penegasan dari kesaksian Teddy. "Uang yang anda berikan dalam kardus itu berapa jumlahnya? Tadi anda bilang tidak tahu tapi di BAP anda disebut empat miliar. Yang benar berapa uang dalam kardus," tanya Hakim Suhartoyo pada Teddy.
Tapi, Teddy yang mendengar hakim menanyakan soal itu beberapa kali akhirnya menjawab dengan suara keras. "Saya menghitung sendiri, ada empat miliar untuk Nazaruddin. Ada kwitansinya," seru Teddy dengan nyaring dan membuat seisi ruang sidang terhenyak.
"Saya menghitung sendiri, ada empat miliar untuk Nazaruddin. Ada kwitansi," seru Teddy dengan nyaring dan membuat seisi ruang sidang terhenyak.
JAKARTA - AKBP Teddy Rusmawan tak bisa mengendalikan emosinya saat memberikan kesaksian pada persidangan kasus korupsi driving simulator dengan terdakwa
BERITA TERKAIT
- Hari Kelima Ikuti Retret, Ahmad Luthfi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Membangun Daerah
- KPK Panggil Ketum PP Japto dan Ahmad Ali sebagai Saksi Kasus TPPU Rita Widyasari
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya
- Petrokimia Gresik Pertahankan Proper Emas Kementerian Lingkungan Hidup Selama 4 Tahun
- Regulasi THR Bagi Mitra Pengemudi Online Dinilai Menghambat Pertumbuhan Industri
- Usut Kasus Pajak, KPK Periksa Pihak Matahari Store hingga BPR Cita Makmur Lestari