Polisi Salah Tangkap Pengeroyok Ade Armando, Desmond: Sepatutnya Polri Minta Maaf
![Polisi Salah Tangkap Pengeroyok Ade Armando, Desmond: Sepatutnya Polri Minta Maaf](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2017/02/02/59f4e86e8dc77ed1bdc49197f3cab3bb.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahesa menuntut Polri mengungkapkan permintaan maaf secara terbuka setelah penyidik Korps Bhayangkara salah menangkap diduga pengeroyok pegiat media sosial, Ade Armando.
Polisi sudah mengungkapkan ke tengah publik sosok yang belakangan bukan pengeroyok Ade.
"Sudah wajar institusi Polri atau pimpinan Polri minta maaf atas salah ekspos tersebut, kan," kata legislator Fraksi Partai Gerindra itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/4).
Namun, Desmond merasa yakin kepolisian sudah melakukan evaluasi terhadap salah tangkap terduga pengeroyok Ade Armando.
"Ya, pasti di internal ada evaluasi terhadap orang yang salah sebut, kan, harus minta maaf," ungkap dia.
Penyidik Polda Metro Jaya mengungkap fakta tentang tersangka pengeroyok Ade Armando bernama Abdul Manaf.
Sebelumnya, Abdul Manaf bersama lima orang lainnya dijadikan polisi sebagai tersangka pengeroyok Ade Armando saat aksi demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Senin (11/4).
Namun, polisi meralat bahwa Abdul Manaf tidak ikut mengeroyok dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut.
Desmond meminta Polri mengeluarkan permintaan maaf setelah salah tangkap orang yang diduga pengeroyok Ade Armando.
- Massa ARM Minta Polri Usut Pagar Laut yang Dipasang pada Era Jokowi
- Kapolri: Polri dan NU Berkolaborasi untuk Menjaga Keamanan Nasional
- Tambang Timah Ilegal di Bekasi Merugikan Negara Rp 10 Miliar
- Sahroni Minta Propam Polri Usut Kejanggalan Pemberhentian Siswa Disabilitas di SPN Polda Jabar
- Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo: Polisi tak Boleh Melukai Hati masyarakat
- Lola Nelria Desak Polri Pidanakan Ipda YF yang Menyuruh Pacarnya Pramugari Aborsi