Polisi Seba ke Istana

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Polisi Seba ke Istana
Ilustasi polisi. Foto: dok.JPNN.com

Semua Polres dan Polda untuk sesaat tak ada bos besarnya. Entah bagaimana jadinya kalau terjadi ‘’taruna’’ atau peristiwa darurat, seperti tawuran atau perampokan besar di daerah. 

Pasti terjadi kebingungan dan kepanikan, karena tidak ada alat komunikasi yang bisa menghubungi para komandan. Ketahuan membawa HT pasti langsung kena mutasi.

Semua Kapolda dan Kapolres yang biasanya terlihat keren itu kini benar-benar harus tampil beda. 

Bisa kita bayangkan betapa pusing mereka hari ini. Para pejabat itu, mau tidak mau pasti ada yang sudah harus berangkat kemarin.

Rasa kecewa Jokowi pada Polri kelihatannya sudah mentok. Dalam kasus Ferdy Sambo dia sudah berkali-kali meminta Kapolri untuk menyelesaikan masalah itu dengan benderang. 

Alih-alih terang benderang, kasus Sambo yang sudah sampai di pengadilan malah terlihat makin gelap.

Belum selesai kasus Sambo, Polri ditimpa kasus memalukan pada tragedi Kanjuruhan. 

Tercatat 132 orang meninggal dalam kerusuhan terburuk di persepakbolaan Indonesia itu. Polisi dianggap menjadi biang keladi jatuhnya korban masal itu. 

Jokowi ingin menunjukkan bahwa dia in full control terhadap institusi Polri. Jokowi menunjukkan bahwa dialah yang berkuasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News