Polisi Sebut Kawasan Laut Ini Rawan Penyeludupan Narkoba
jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri dan Bea Cukai berhasil mengungkap penyeludupan narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 1,6 ton dari Tiongkok.
Atas hal tersebut, kini petugas bersiaga agar barang haram itu tak lagi diseludupkan ke Indonesia.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, kawasan laut merupakan yang paling rawan dalam penyeludupan narkoba.
“Polri sedang fokus pada dua jalur, baik jalur pantai barat Aceh maupun jalur Anambas. Tidak menutup kemungkinan juga jalur timur,” kata dia di Mabes Polri, Kamis (29/3).
Namun jalur yang paling rawan adalah pantai barat Aceh.
“Analisa selama tiga bulan oleh Bareskrim, jalur pantai barat dengan perairan dekat Laut Cina Selatan itu yang perlu diantisipasi,” imbuh dia.
Sengaja jalur itu dianggap paling rawan dikarenakan perairannya sangat luas.
“Yang penting Angkatan Laut sudah punya waktu patroli, Bea Cukai, ada Polairud dan juga Bakamla. Kami bagi habis semua patroli,” tambahnya.
Bareskrim Polri dan Bea Cukai berhasil mengungkap penyeludupan narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 1,6 ton dari Tiongkok.
- JeumPAY, Aplikasi Karya Anak Muda Aceh Resmi Diluncurkan
- Terdakwa Narkotika yang Kabur dari Pengadilan Ditangkap Brimob di Rumah Saudaranya
- Pelajar yang Tercebur ke Laut Anambas Selamat dari Maut, 5 Anggota Polisi Ini Panen Pujian
- Debat Kandidat Pilgub Aceh Ricuh, Ini yang Terjadi
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Pengakuan Imigran Rohingya: Bayar Rp 32 Juta untuk Naik Kapal ke Indonesia