Polisi Segera Buru Pencuri Detektor Tsunami
jpnn.com, JAKARTA - Peralatan sistem deteksi dini atau early warning system tsunami di wilayah Palu disebut-sebut tak berfungsi usai gempa 7,4 SR pada Jumat lalu (28/9). Usut punya usut, peralatan yang disebut buoy tsunami itu hilang dicuri.
Menurut Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, polisi akan mengusut hilangnya buoy tsunami. Sebab, hilangnya buoy membuat sistem deteksi dini tak berjalan.
“Informasi terkait hilangnya itu (buoy, red) kan Polri baru tahu sekarang. Tentunya kalau hilang ada indikasi pencurian,” kata dia kepada wartawan di Mabes Polri, Senin (1/10).
Setyo meminta kepada Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membuat laporan ke polisi terkait hilangnya buoy tsunami. “Kami akan lakukan penyelidikan karena itu tugas Polri, tentunya berkoordinasi dengan BMKG,” tegas dia.
Sebelumnya Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyebut buoy dicuri oleh pihak tak bertanggung jawab. Menurutnya, hilangnya buoy membuat deteksi dini tsunami tak berjalan sebagaimana mestinya.
"Tolong jangan buoy-buoy itu dicuri. Jadi banyak itu di Aceh maupun di Palu sehingga early warning bisa terlambat sampainya," kata Luhut di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (1/10).(cuy/jpnn)
Peralatan sistem deteksi dini atau early warning system tsunami di wilayah Palu disebut-sebut tak berfungsi usai gempa 7,4 SR pekan lalu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jembatan Jalur Evakusi Tsunami di Pasaman Barat Ambruk, 10 Orang Masuk Sungai
- BMKG Pastikan Gempa Magnitudo 7,2 di Jepang Tak Berdampak bagi Indonesia
- Gempa Bumi M 5,7 Guncang Pulau Nias, BMKG Bilang Begini
- KPK Sebut Korupsi Proyek Kementerian PUPR Membuat Shelter Tsunami Lemah
- Gempa 6 Magnitudo di Kepulauan Talaud Tak Berpotensi Tsunami
- BMKG Ungkap Penyebab Gempa M5,1 yang Mengguncang Sumba Barat, NTB