Polisi Segera Sebar Sketsa Penyerang Lapas Cebongan
Ada Saksi Melihat Wajah Pelaku Sebelum Pakai Cadar
Senin, 01 April 2013 – 06:00 WIB
Soeripto yang juga aktif sebagai Ketua Majelis Pakar DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menilai wajar pernyataan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen Hardiono Saroso, yang informasinya ternyata kemudian terbantahkan oleh statemen KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo. "Ada kesenjangan antara pamen dan jenderal, Satu sama lain saling berseberangan. Padahal, para pamen itu lebih tahu di lapangan," kata Soeripto.
Soeripto mengistilahkan ada garis komando dari atas ke bawah, yang tampak terganggu. Artinya, informasi yang diterima seorang jenderal terkadang tidak lengkap dari bawah.
Padahal jika info dan data itu lengkap dipasok dari bawah, tutur Soeripto, maka tidak akan ada silang pendapat di dalam tubuh internal TNI AD. Gangguan dalam line of command kini menggejala luas di tubuh setiap kesatuan, dari TNI AD, AL, AU maupun Polri.
Gangguan rantai komando itu, berdasarkan data yang diterima Soeripto, akibat langsung dari kemacetan jenjang karier. Banyak perwira menengah, dari letnan kolonel hingga kolonel (AKBP dan Kombes) frustasi, tidak bisa promosi jabatan menjadi jendral karena tidak punya koneksi keluarga atau tidak punya uang untuk menyuap.
JAKARTA - Penyidik kepolisian terus bekerja meski ada tim lain dari TNI Angkatan Darat yang juga ikut mengusut kasus penyerangan lapas Cebongan.
BERITA TERKAIT
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat
- Pengusaha Surabaya Suruh Siswa Sujud & Menggonggong Sudah Ditangkap, Begini Tampangnya
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 15 November 2024: Pagi Sudah Berawan Tebal
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2