Polisi Tak Mau Disebut Kebobolan Lagi
Selasa, 08 Februari 2011 – 19:04 WIB
JAKARTA -- Mabes Polri menyebut kondisi keamanan di Kota Temanggung, Jawa Tengah pasca pengrusakan tiga gereja, kantor Pengadilan Negeri dan Mobil Polisi, pada Selasa (8/1) pagi, berangsur kondusif.
Meski terjadi aksi pengrusakan yang melibatkan massa, Polisi tidak mau disebut kecolongan dalam aksi anarkis yang disebabkan tidak puasnya massa atas vonis lima tahun penjara yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Temanggung kepada Antonius Richmond Bawengan, terdakwa pasal penodaan agama itu. Polri mengklaim telah melakukan upaya pencegahan dan melakukan usaha maksimal untuk menaggulangi aksi anarkis itu.
Baca Juga:
‘’Tapi kondisi yang terjadi sangat memungkinkan orang mengamuk, tidak suka. Yang terpenting bagi kita upaya semaksimal mungkin untuk mengatasi masalah ini dan meminta pertannggung jawaban secara hukum kepada pihak-pihak yang terlibat,’’ ujar Kabid Penerangan Umum (Kabid Penum) Div Humas Polri Kombespol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Selasa siang.
Boy Rafli menyebut, sebelum sidang dimulai pihaknya telah menyiagakan lebih dari 500 personil untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan. Namun usai pembacaan tuntutan massa berpencar dan melakukan konvoi yang diakhiri dengan pengerusakan dan pembakaran gereja. ‘’Polisi akan berupaya melakukan penangkapan pelaku yang terlibat,’’ tambah Boy.
JAKARTA -- Mabes Polri menyebut kondisi keamanan di Kota Temanggung, Jawa Tengah pasca pengrusakan tiga gereja, kantor Pengadilan Negeri dan
BERITA TERKAIT
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024