Polisi tak Persoalkan Bantahan Kubu Gatot

jpnn.com - JAKARTA - Polisi tak mempermasalahkan sikap kubu Auditor Senior Badan Pemeriksa Keuangan Gatot Supiartono yang membantah terlibat dalam pembunuhan berencana Holly Anggela Hayu di Apartemen Kalibata City.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Metropolitan Jakarta Raya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan sudah menjadi hak tersangka untuk menyetujui, menerima atau menolak apa yang disampaikan penyidik berdasarkan keterangan saksi, tersangka lain dan barang bukti yang disita dari tempat kejadian perkara.
"Apapun sanggahan yang diberikan itu dinamika dalam pemeriksaan. Penolak atau sanggahan itu hak daripada yang bersangkutan," kata Rikwanto kepada wartawan di Markas Polda Metro Jaya, Kamis (17/10).
Penyidik, Rikwanto menjelaskan, kalau memang sudah menemukan keyakinan berdasarkan bukti, keterangan saksi, dan keterangan tersangka lain maka akan melanjutkan proses hukum ke tahapan selanjutnya.
Menurut Rikwanto, polisi sudah mengantongi bukti keterlibatan Gatot dalam kasus kematian istri siri sang auditor. "Paling utama adalah kartu masuk ke dalam kamar milik Holly. Kemudian kunci duplikat. Saat ini masih dicari namun kita sudah temukan siapa yang mesan dan dibuat dimana. Yang lain masih dikonfirmasikan," katanya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Polisi tak mempermasalahkan sikap kubu Auditor Senior Badan Pemeriksa Keuangan Gatot Supiartono yang membantah terlibat dalam pembunuhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tokoh Masyarakat: Mau Ramadan, Jangan Saling Serang Soal Pagar Laut Tangerang
- Versi Pimpinan Komisi VI, Danantara Bakal Dikelola Profesional dan Bisa Diaudit
- Mendiktisaintek Brian Yuliarto Mendorong Pembentukan Dewan Insinyur
- KPPU Pantau Kenaikan Harga Bawang Putih
- Ramadan 2025, Sahabat Yatim Luncurkan Program untuk Bahagiakan Anak Yatim
- Legislator PDIP Minta Danantara Tak Kena Intervensi Politik, Biar Tidak Seperti 1MDB