Polisi Tegaskan Tawuran Bukan Kategori Kenakalan
Selasa, 25 September 2012 – 19:58 WIB
JAKARTA--Markas Besar Polri menyatakan akan menindak tegas pelajar yang melakukan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya SMAN 6, Alawy (15). Ia tewas saat tawuran antarpelajar dari SMAN 70 dan SMAN 6 di Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (24/9) kemarin. Meski pelaku di bawah umur, polisi akan tetap melakukan penegakan hukum. "Polisi prihatin terhadap kegiatan pelajar di luar sekolah yang membawa senjata tajam yang tidak layak dibawa oleh pejalar ke sekolah dan barang lain yang digunakan untuk melakukan kekerasan. Itu tidak dibenarkan bagi pelajar. Pada prinsipnya, kita akan bertindak secara tegas," pungkas Boy.
"Dalam konteks di bawah umur, tapi karena perbuatannya pidana seperti pengeroyokan dan penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia, tentunya proses hukum tetap harus dilakukan pada mereka. Tolong pisahkan kenakalan remaja dengan perbuatan pidana. Penegakan hukum tetap berjalan," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa (25/9).
Baca Juga:
Kasus tawuran antardua sekolah ini telah terjadi beberapa kali dan menjadi semacam tradisi yang biasa dilihat warga sekitar Bulungan tersebut. Oleh karena itu, Boy meminta kasus yang memakan korban ini harus menjadi fokus semua pihak, baik polisi, pemerintah, sekolah, maupun orang tua. Semua pihak diminta berpartisipasi meredam tradisi tawuran SMAN 6 dan SMAN 70 tersebut.
Baca Juga:
JAKARTA--Markas Besar Polri menyatakan akan menindak tegas pelajar yang melakukan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan yang mengakibatkan
BERITA TERKAIT
- INW: Peredaran Narkoba Masih jadi Tantangan Besar Bagi Indonesia
- HSP 2024, Menpora Dito Sebut Kemenpora Siap Sebagai Orkestrator Implementasi Perpres No 43 Tahun 2022
- Terdakwa Kasus Dugaan Sumpah Palsu Menyampaikan Permohonan Maaf di Persidangan
- Irjen Daniel Silitonga Berantas TPPO dari Akar Rumput
- HSP 2024, Isnanta: Sinergi & Kolaborasi Harus Terwujud untuk Maju Bersama Indonesia Raya
- APBD Besar, Mengapa Masih Banyak Warga Kaltim yang Miskin?