Polisi Tembak Kaki IL 5 Kali, Bambang Rukminto: Sudah Keterlaluan
jpnn.com, LUWU UTARA - Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menanggapi kasus Kasat Reskrim Polres Luwu Utara AKP Amri yang dicopot dari jabatannya karena menangkap sekaligus menembak kaki terduga pelaku kejahatan sebanyak lima kali.
Bambang menilai apa yang dilakukan polisi tersebut kepada terduga pelaku itu sudah keterlaluan.
"Kalau ditembak kakinya sampai lima kali itu sudah keterlaluan. Kecuali, memang tersangka ada indikasi melawan petugas," kata Bambang kepada JPNN.com, Sabtu (23/10).
"Meskipun kekerasan oleh aparat diperbolehkan tetapi harus taat pada SOP dan semangatnya adalah penegakan hukum yang manusiawi dan berkeadilan," sambung Bambang.
Bambang berharap pihak kepolisian bisa mengusut tuntas kasus AKP Amri tersebut. Hal itu agar tidak ada lagi kasus-kasus arogansi dari polisi.
"Sanksi pidana bisa saja dilakukan bila memang kesalahannya fatal. Sanksi tegas, hukuman disiplin juga harus maksimal," ujar peneliti dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) itu.
Sebelumnya, penembakan itu terjadi pada pada 9 Oktober 2021 saat polisi menangkap IL yang merupakan terduga pelaku penganiayaan dan pembakaran di Luwu Utara.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan mengatakan Tim Resmob Luwu Utara diduga telah menyalahi prosedur ketika menangkap IL.
Pengamat kepolisian Bambang Rukminto menanggapi kasus Kasat Reskrim Polres Luwu Utara AKP Amri yang dicopot dari jabatannya karena menangkap sekaligus menembak kaki terduga pelaku kejahatan sebanyak lima kali, simak selengkapnya.
- Pengamat Sebut Motif Kematian Tidak Wajar Anggota Polri Penting Diungkap, Singgung Pembinaan Mental
- Bambang Minta Warga Awasi Netralitas Polri di Pemilu Nanti
- Polisi Penting Usut Dugaan Kepemilikan Senpi SYL
- Propam Polri Diminta Usut Dugaan Illegal Logging di Pulau Tengah Karimunjawa
- Bambang Soroti Bentrok Aparat Gabungan dengan Warga Pulau Rempang Batam
- Bambang Rukminto Minta Pemerintah dan DPR Usut Bentrok di Pulau Rempang