Polisi Tembak Mati Herman, AKBP Rahman Wijaya Membentuk Tim Khusus
Aksi demo memprotes penembakan pelaku begal sepeda motor di Mapolres Sumenep, kemarin merupakan gelombang kedua.
Sebelumnya, aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sumenep juga telah berunjuk rasa pada Kamis (17/3).
Terduga pelaku begal sepeda motor yang ditembak mati polisi itu bernama Herman, warga Dusun Polay Timur, Desa Gadu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep.
Ia tewas setelah diberondong enam kali tembakan oleh polisi di Jalan Adirasa, Kolor, Sumenep sekitar pukul 16.30 WIB, Minggu (13/3).
Video penembakan Herman oleh sejumlah polisi itu pun sempat viral di media sosial setelah kejadian.
"Aksi yang kami lakukan ke Mapolres Sumenep ini bukan dalam rangka membela pelaku begal, akan tetapi membela nilai-nilai kemanusiaan. Memang benar si begal itu salah, akan tetapi tidak seharusnya ditembak mati," ucap peserta aksi lainnya, Muhammad. (ant/fat/jpnn)
Kapolres Sumenep AKBP Rahman Wijaya membentuk tim khusus mengusut kasus lima polisi tembak mati Herman, terduga pelaku begal.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Jelang Pencoblosan Pilkada, PDIP Jatim Minta Cakada Bisa Ikut Mengawal Suara
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Terbaru Polisi Tembak Polisi, Diduga Pembunuhan Berencana, Kapolri Beri Perintah Tegas
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini
- 5 Berita Terpopuler: Terungkap Kriteria Honorer dapat Afirmasi di Seleksi PPPK, Silakan Lapor ke Sini jika Ada Kekurangan