Polisi Tembak Mati Orang Sakit Jiwa
jpnn.com - MALANG - Ceceran darah masih terlihat di pagar rumah warga di timur kantor Dinas Pengairan Ngajum kemarin (9/3). Darah yang sudah mengering itu adalah bekas pergumulan maut antara dua anggota Polsek Ngajum dan Mujianto, warga Dusun Tegaron, Desa Talangagung, Kepanjen. Mujianto akhirnya ditembak mati karena dianggap mengancam keselamatan dua anggota Polsek Ngajum, yakni Briptu Adi Prayogo dan Aipda Feri Irawan.
Duel antara pemuda yang mengalami gangguan jiwa dan polisi tersebut terjadi pada Sabtu (8/3) sekitar pukul 22.00 di timur kantor Dinas Pengairan Ngajum. Hal itu terjadi setelah anggota Polsek Ngajum menerima laporan dari Mulyadi, kakak Mujianto, yang menginformasikan bahwa adiknya membawa celurit. Karena dianggap mengancam keselamatan masyarakat, dua anggota Polsek Ngajum mendatangi Mujianto untuk mengambil senjata tajam tersebut.
Briptu Adi dan Aipda Feri yang meminta senjata tajam justru mendapat perlawanan dari Mujianto. Duel pun akhirnya tidak terhindarkan. Ketika menghindari ayunan celurit Mujianto, Aipda Feri terjatuh. Saat itu pula Mujianto mengayunkan senjata tajamnya ke tumit kanan Kanitsabhara Polsek Ngajum tersebut.
Ketika menghindari kejaran Mujianto, Aipda Feri beberapa kali terjatuh. “Sempat sekitar tiga kali terjatuh dan mendapat sabetan dari Mujianto,” terang Kapolsek Ngajum AKP Sri Sugeng Waskito.
Aipda Feri diketahui terluka di kaki kanan, tangan, dan di bawah dada sebelah kanan. Lantaran mengetahui rekannya diserang Mujianto, Briptu Adi sempat beberapa kali memukul tubuh bagian belakang Mujianto. Namun, Mujianto terus membabi buta. Bahkan, Briptu Adi juga dilaporkan terkena sabetan celurit di pipi kanannya.
Aipda Feri yang mendapat serangan terus-menerus kemudian melepaskan tembakan ke udara. Tembakan peringatan itu tidak membuat Mujianto keder. Sebaliknya, pria berusia 30 tahun tersebut semakin beringas dan hendak menyerang Feri. Tembakan kedua lalu diarahkan ke kaki oleh Aipda Feri.
Tembakan itu tidak mengenai sasaran. Namun, percikan proyektil peluru sempat mengenai kaki kanan Mujianto. Dalam kondisi tersungkur, Aipda Feri akhirnya melepaskan tembakan ketiga. Tembakan terakhir tersebut tepat mengenai dada kanan Mujianto. Setelah itu, barulah serangan Mujianto terhenti.
Aipda Feri yang mengalami luka sabetan cukup parah kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat. Karena terluka parah, Aipda Feri dilarikan ke RS Wava Husada Kepanjen. Mujianto langsung dilarikan ke UGD RUSD Kanjuruhan. Namun, nyawanya tidak dapat diselamatkan.
MALANG - Ceceran darah masih terlihat di pagar rumah warga di timur kantor Dinas Pengairan Ngajum kemarin (9/3). Darah yang sudah mengering itu adalah
- Gunung Semeru Erupsi 3 Kali, Tinggi Letusan hingga 1.000 Meter
- Jadi Tersangka Korupsi Dana Desa, Oknum Kades di Jember Ditahan Polisi
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki