Polisi Tembak Mati Terduga Teroris yang Ajak Polwan Bergabung Aksi Terorisme
jpnn.com, JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menembak mati seorang terduga teroris berinsial WF alias Ibnu Thayyi saat pengejaran di perairan Sungai Kampar, Riau, Kamis (6/2) lalu.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pelaku ditembak karena ketika bernegosiasi dengan petugas, dia melemparkan bom pipa.
“Dia naik perahu, kemudian anggota melakukan imbauan dan bilang ke nakhoda bahwa ada seorang terduga teroris ada di perahu. Saat melakukan negosiasi, pelaku melemparkan bom pipa,” ujar Argo kepada wartawan, Senin (10/2).
Akibat lemparan bom itu, satu anggota Densus 88 terluka. Polisinya akhirnya menembak mati pelaku di lokasi penangkapan. Jasad pelaku pun kini sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau.
“Anggota yang terluka sekarang masih dalam perawatan petugas medis,” sambung Argo.
Jenderal bintang satu ini menuturkan, WF merupakan admin grup WhatsApp Jemaah Ansharut Daulah (JAD) Riau.
Selain itu, WF juga sebagai orang yang merekrut seorang polisi wanita (polwan) dari Polda Maluku Utara yakni Bripda Nesti untuk menjadi teroris.
Bahkan, apabila tidak ditangkap, WF bakal pergi ke Suriah untuk melakukan aksi terorisme di sana. “Dia berencana hijrah ke Suriah,” tambah Argo. (cuy/jpnn)
Terduga teroris WF adalah orang yang merekrut polwan dari Polda Maluku untuk bergabung dengannya.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Pensiunan Jenderal Bintang 2 Nasihati Juniornya
- Makam Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Sudah Digali
- Keluarga Siswa Korban Penembakan di Semarang: Anaknya Penurut
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Kuburannya Akan Digali untuk Ekshumasi
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi