Polisi Tembak Petugas PDAM
jpnn.com, SURABAYA - Aparat Polrestabes Surabaya menembak empat pembobol rumah yang menyamar petugas meteran PDAM.
Selama setahun beraksi, mereka menggondol uang dan perhiasan senilai Rp 872 juta.
Para pelaku merupakan warga Sulawesi Selatan. Mereka sempat tinggal di Surabaya.
Komplotan itu diketuai Arifin Daeng Nassa. Dia punya tujuh anak buah. Selain meringkus Arifin, polisi menangkap tiga anak buahnya.
Yakni, Anton Saputra, Andri Syahrial, dan Arham Djaelani. Empat orang lainnya masih buron.
Arham merupakan residivis. Dia ditangkap polisi pada 2016. Dia juga tersandung kasus yang sama.
Saat itu, dia beraksi bersama tiga rekannya di area Tambaksari. Namun, yang tertangkap hanya Arham. Rekan-rekannya berhasil kabur.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran menjelaskan, para pelaku tidak selalu bersama-sama saat beraksi.
Polisi tembak petugas PDAM gadungan yang selama satu tahun beraksi membobol rumah warga.
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri