Polisi Tembak Petugas PDAM
Namun, selalu ada Arifin yang memimpin komplotan itu. Setiap beraksi, sedikitnya ada empat hingga enam pelaku.
"Mereka punya sasaran tertentu. Sampai sekarang masih kami dalami, ngakunya PDAM atau juga PLN," ujarnya.
Sasaran yang dimaksud mantan Kasubdit Tipidkor Polda Jatim itu adalah kawasan perumahan.
Polisi meyakini mereka sudah beraksi lebih dari empat kali. "Sekali beraksi, mereka bisa menggasak sejumlah perhiasan dan uang tunai Rp 30 juta-Rp 200 juta," kata Sudamiran.
Kanitjatanras Polrestabes Surabaya AKP Agung Widoyoko mengatakan, masih ada beberapa korban yang belum melapor ke polisi.
Para bandit itu sudah beraksi di kawasan Manyar Kertoadi, Dukuh Kupang, Tambaksari, dan Sawahan.
"Setahu saya, ada satu korban yang belum melapor. Di Jalan Kenjeran rumahnya," ujarnya.
Bagaimana cara mereka beraksi? Arifin selaku ketua komplotan bersama Anton bertugas sebagai tim yang menggambar sasaran.
Polisi tembak petugas PDAM gadungan yang selama satu tahun beraksi membobol rumah warga.
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri