Polisi Tembak Petugas PDAM
Mereka memetakan terlebih dahulu rumah yang akan "digarap". Salah satu indikator yang mereka gunakan adalah rumah yang memiliki pembantu. Selain itu, majikannya berangkat bekerja sejak pagi.
Oleh karena itu, kelompok bandit itu hanya beraksi selama satu jam. Yakni, pada pukul 08.00 hingga 09.00. Arifin dan Anton mengenakan hem biru muda bak pegawai PDAM.
Mereka juga membawa sejumlah perkakas khas. Misalnya, meteran, obeng, dan map kosong.
Mereka berbagi peran. Arifin dan Anton berusaha mengalihkan perhatian para korban.
Caranya membumbui percakapan seolah-olah meteran air rusak dan membutuhkan penggantian.
Pelaku lainnya segera masuk ke rumah dan membobol sejumlah lemari. Setelah berhasil, mereka segera kabur.
Biasanya, korban baru sadar setelah para pelaku pergi. "Nggak ada gendam. Hanya kemampuan mengalihkan perhatian lewat pembicaraan," jelas Agung.
Polisi menyita sejumlah barang bukti dari para tersangka. Yakni, 15 perhiasan berbentuk liontin, anting, gelang, dan kalung emas. Juga uang tunai Rp 12 juta sisa kejahatan. (mir/sal/c6/git/jpnn)
Polisi tembak petugas PDAM gadungan yang selama satu tahun beraksi membobol rumah warga.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri