Polisi Temukan Indikasi Kelalaian Insiden Jatuhnya Crane
jpnn.com, JAKARTA - Polres Metro Jakarta Timur telah mengusut insiden jatuhnya crane proyek double-double track (DDT) di Matraman pada Minggu (4/2) kemarin.
Dari pemeriksaan, polisi menemukan indikasi kelalaian dari petugas hingga menyebabkan crane jatuh dan menewaskan empat orang.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Tony Surya Putra mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan operator crane berinisial AN dan pengawas NC, keduanya diduga lalai.
Bahkan keduanya bisa menjadi tersangka dan dikenakan pasal 359 KUHP tentang kecelakaan kerja atau kelalaian hingga mengakibatkan orang meninggal dunia.
Tony menuturkan, crane yang digunakan mengangkut bantalan track diduga tak terpasang sempurna.
"Akibatnya launcher dan bantalan itu terjatuh dan mengenai empat pekerja yang berada di bawah," kata dia, Senin (5/2).
Sehingga bisa ditarik kesimpulan insiden terjadi karena kelalaian. Namun, polisi masih mencari tahu apakah keduanya bekerja dalam kondisi lelah atau ada unsur lain.
"Walau terbukti lalai dalam bekerja, tapi kami belum bisa menetapkan mereka tersangka. Masih adanya unsur pidana yang kami dalami. Seperti faktor unsur kelalaian, dan mengecek sertifikasi mereka. Apakah mereka pekerja ahli atau tidak," ucap dia.
Dari pemeriksaan, polisi menemukan indikasi kelalaian dari petugas hingga menyebabkan crane jatuh dan menewaskan empat orang.
- Crane Roboh, KA Gunung Megang-Penanggiran Keberangkatan Hari Ini Dibatalkan
- 2 Pekerja Tewas dalam Peristiwa Crane Girder Ambruk di Muara Enim
- Crane Girder Flyover Bantaian Muara Enim Ambruk, 1 Tewas
- Crane Proyek Girder Flyover Bantaian Ambruk, Timpa KA Babaranjang
- Pelayaran Ocean Network Express Apresiasi 2 Quay Crane Baru JICT
- Berita Terkini Soal Crane Jatuh yang Menimpa Rumah Warga di Depok