Polisi Terduga Bandar Narkoba Diciduk di KM Ratu Maria
jpnn.com - TERNATE – Sepak terjang Aiptu RK alias Utam berakhir Selasa (27/9) malam. Oknum polisi yang bertugas di Mapolsek Morotai Selatan (Morsel), Kabupaten Pulau Morotai itu diciduk tim Reserse Narkoba (Resnarkoba) Polres Ternate atas dugaan penyalahgunaan narkotika.
Penangkapan pria yang menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Provos Polsek Morsel ini sekaligus ‘mengobok-obok’ jaringan peredaran narkotika di Maluku Utara. Pasalnya, RK diduga merupakan seorang bandar besar sabu-sabu. Ia telah lama menjadi Target Operasi (TO) polisi.
Penangkapan Aiptu RK dilakukan di KM Ratu Maria, kapal motor rute Ternate-Morotai, sekira pukul 20.00 WIT. Saat itu, kapal tengah berlabuh di Pelabuhan Ahmad Yani, beberapa saat sebelum berlayar ke Morotai.
Kedatangan RK di Ternate sendiri dengan alasan hendak mengambil surat-surat kedinasan miliknya. Sialnya, selama tiga hari di Ternate, gerak-geriknya sudah dipantau anggota Resnarkoba. RK dibuntuti tiga hari penuh.
Malut Post (JPNN Group) melaporkan, saat diciduk, turut diamankan barang bukti narkoba jenis shabu seberat 10,41 gram yang dibagi dalam 12 paket kecil shabu, 1 paket sedang shabu dan 10 paket besar shabu.
Saat digeledah oleh tim Resnarkoba Polres di atas kapal KM Ratu Maria itu, RK mencoba melakukan perlawanan dengan mencari celah untuk membuang barang bukti shabu seberat 10,41 gram itu ke tong sampah yang tersedia di kapal tersebut.
Setelah membuang barang bukti, tersangka lalu menyerahkan diri dan siap untuk diperiksa. Setelah diperiksa, tim Resnarkoba mendapatkan barang bukti tersebut di dalam tong sampah yang telah dibungkus menggunakan kertas berwarna putih. Tersangka kemudian di bawa ke Polres Ternate untuk diperiksa.
Empat jam kemudian, Kapolsek Morotai Selatan Syamsul Alam melakukan penggeledahan di tempat kos milik RK di Morotai.
TERNATE – Sepak terjang Aiptu RK alias Utam berakhir Selasa (27/9) malam. Oknum polisi yang bertugas di Mapolsek Morotai Selatan (Morsel),
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta
- Brigjen Pol Faizal Rahmadani: Kejar, Tangkap Aske Mabel Hidup atau Mati
- 2 Tahun Berlalu, Kematian Iwan Boedi Masih Misteri, Polisi: Tantangan Berat
- Aipda Robig Didampingi 7 Kuasa Hukum, Ada Kata Kasihan Keluarga Korban dan Pelaku
- Kasus Agus Buntung Diduga Perkosa Mahasiswi, Ibunya Terlibat?
- Indekos di Jaksel Dijadikan Sarang Prostitusi, Wanita PSK Berusia 20 Tahun