Polisi Tewas Ditikam di Depan Pos Lantas
jpnn.com - PANGKALANLESUNG - Korps Bhayangkara kembali ditimpa kabar duka. Seorang polisi berpangkat Brigadir bernama Zeppy, 28, dari Satuan Lalu-lintas (Satlantas) Polsek Pangkalan Lesung, Pelalawan tewas ditikam saat melakukan razia kendaraan bermotor, Minggu (10/11) subuh. Korban ditikam oleh seorang pemuda bernama Purnaidi, 25, warga Jalan Punto Dewo, Kabupaten Malang, Jawa Timur di jalan lintas Timur, tepatnya di depan Pos Lantas Payo Atap, Pangkalan Lesung, Pelalawan.
Ya, nama pelaku dapat diketahui lantaran Kartu Tanda Penduduk (KTP) miliknya tertinggal di tempat kejadian perkara. Untuk sementara polisi pun menduga bahwa Purnaidi pelaku penusukan itu.
Nyawa polisi kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat, 10 Januari 1985 itu tak tertolong lagi. Meskipun sebelumnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Medicare Sorek, Kecamatan Panggalan Kuras. Sebanyak tujuh liang bekas tusukan benda tajam bersarang di perut. Korban meninggalkan seorang istri bernama Paramitha Herlance, dan seorang anak laki-laki berumur 2 tahun bernama Cahaya Arfanzi.
"Kami bersama tim gabungan Polres dan Polsek Pangkalan Lesung masih melakukan penyelidikan," ujar Kabag Humas Polres Pelalawan AKP G Lumban Toruan, Ahad (10/11).
Diceritakan Lumban, kasus itu berawal saat Brigadir Zeppy, bersama seorang Banpol Lantas Polsek Pangkalan Lesung, Sodik, 42 melakukan razia di jalan lintas Timur, tepatnya di depan Pos Lantas Payo Atap Pangkalan Lesung, Minggu (10/11) sekitar pukul 04.00. Saat melaksanakan razia, tiba-tiba muncul dua orang mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun, yang dikendarai Purnaidi, 28 dan Yamaha Mio yang dikendarai SP 27, berdasarkan KTP beralamat di salah satu daerah di Kuantan Singingi, Kelahiran Malang, Jawa Timur.
Saat pemeriksaan, SP dapat menunjukkan surat-suratnya. Sedangkan Purniadi tak bisa menunjukkan surat kendaraan yang dibawanya. Korban lalu membawa pelaku masuk ke dalam kantor Pos Lantas Payo Atap Pangkalan Lesung. "Sementara, Sodik bersama SP menunggu di depan Pos Lantas," papar Lumban.
Dilanjutkan Lumban, saat korban dan pelaku berada di dalam Pos Lantas, korban sempat meminta identitas pengenal (KTP, red) pelaku. Lalu pelaku mengambil KTP-nya dari dalam sebuah tas, dan diserahkan kepada korban. "Tapi tiba-tiba pelaku langsung mengambil pisau pendek dari dalam tasnya. Kemudian dihunuskan ke arah korban, dengan posisi akan menikam tubuh korban," imbuh Lumban.
Namun kata Lumban, korban dengan sigap dan langsung menangkis sabetan benda tajam itu. Akibatnya, lengan kanannya mengalami luka robek sangat parah. Korban yang mengetahui nyawanya dalam keadaan terancam berusaha melarikan diri ke arah rumah warga, di sekitar Pos Lantas, dan tetap terus dikejar oleh pelaku. Sedangkan, Sodik anggota Banpol rekan korban yang melihat kejadian itu hanya mampu melihat ketika korban dikejar-kejar oleh pelaku. Karena takut melihat benda tajam yang dipegang pelaku, ia lebih dulu lari menyelamatkan diri.
"Kejar-kejaran antara pelaku dan korban pun terjadi sangat sengit. Namun, naas bagi korban saat berusaha melarikan diri dari kejaran tersangka ia jatuh tersungkur di jalan. Saat itulah pelaku langsung berkali-kali menghunjamkan pisau yang dipegangnya ke tubuh korban," kata Lumban.
Menurut Lumban, sebanyak 7 liang tikaman mengenai tubuh korban: satu di bagian dada, 2 di bagian perut, dan 4 pada bagian pinggang belakang.
Ditambahkan Kasubag Humas, setelah memastikan kondisi korban telah tewas, tersangka langsung melarikan diri dengan berboncengan menggunakan sepeda motor milik rekannya (Mio, red) yang telah menunggu korban di depan pos lantas dan kabur menuju ke arah daerah Brata Sena. Sementara sepeda motor Suzuki Shogun, milik pelaku ditinggalkan begitu saja di TKP.
Usai kejadian, warga yang mulai berdatangan langsung membawa korban ke RS Medicare Sorek Pangkalan Kuras untuk segera diberikan pertolongan medis. Hanya saja, saat berada dalam perjalanan menuju Rumah Sakit, korban akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya akibat luka yang dialaminya.
Sementara itu, rekan korban bernama Sodik, 42 yang merupakan Banpol Lantas Polsek Pangkalan Lesung berhasil melarikan diri dan dan kondisinya selamat.
"Korban yang telah memiliki seorang isteri dan seorang putra berumur sekitar dua tahun ini langsung dibawa ke kampung halamannya di Payahkumbuh Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat untuk dikebumikan, setelah sebelumnya dilakukan Apel Persada penghormatan terakhir yang dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono di Polres Pelalawan. Dan pada apel tersebut, Kapolda meminta agar pelaku yang ciri-cirinya telah dikantongi untuk dapat menyerahkan diri," tutupnya. (amn/mas)
PANGKALANLESUNG - Korps Bhayangkara kembali ditimpa kabar duka. Seorang polisi berpangkat Brigadir bernama Zeppy, 28, dari Satuan Lalu-lintas
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri