Polisi Thailand akan Tuntut Pimpinan Demonstran Karena Menghina Raja

Polisi Thailand akan Tuntut Pimpinan Demonstran Karena Menghina Raja
Para pengunjuk rasa awalnya berencana untuk mendatangi kantor yang mengelola kekayaan kerajaan untuk menuntut Raja menyerahkan kendali pribadi atas aset tersebut. (AP: Wason Wanichakorn)

"Mari kita rebut kembali properti yang seharusnya menjadi milik rakyat," kata kelompok protes FreeYouth.

Dikatakan perubahan itu dilakukan untuk menghindari konfrontasi, termasuk dengan royalis yang juga berencana pergi ke Biro Properti Mahkota untuk membela monarki.

Polisi tidak segera tersedia untuk mengomentari perubahan tersebut.

Lebih dari 50 orang terluka pekan lalu ketika polisi menggunakan meriam air dan gas air mata saat berhadapan dengan ribuan pengunjuk rasa di parlemen, yang dicatat sebagai hari paling kelam selama lebih dari empat bulan demonstrasi.

Istana Kerajaan tidak memberikan komentar sejak protes dimulai, meskipun Raja mengatakan "semua pengunjuk rasa sama-sama dicintainya" ketika dimintai komentar tentang demonstrasi terhadapnya.

Perdana Menteri Prayuth telah menolak seruan pengunjuk rasa untuk mengundurkan diri.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News


Polisi Thailand telah memanggil tujuh pemimpin protes anti-pemerintah untuk menghadapi tuduhan menghina monarki, sehari sebelum rencana demonstrasi yang digelar untuk menuntut Raja menyerahkan kendali kekayaan kerajaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News