Polisi Thailand akan Tuntut Pimpinan Demonstran Karena Menghina Raja
"Mari kita rebut kembali properti yang seharusnya menjadi milik rakyat," kata kelompok protes FreeYouth.
Dikatakan perubahan itu dilakukan untuk menghindari konfrontasi, termasuk dengan royalis yang juga berencana pergi ke Biro Properti Mahkota untuk membela monarki.
Polisi tidak segera tersedia untuk mengomentari perubahan tersebut.
Lebih dari 50 orang terluka pekan lalu ketika polisi menggunakan meriam air dan gas air mata saat berhadapan dengan ribuan pengunjuk rasa di parlemen, yang dicatat sebagai hari paling kelam selama lebih dari empat bulan demonstrasi.
Istana Kerajaan tidak memberikan komentar sejak protes dimulai, meskipun Raja mengatakan "semua pengunjuk rasa sama-sama dicintainya" ketika dimintai komentar tentang demonstrasi terhadapnya.
Perdana Menteri Prayuth telah menolak seruan pengunjuk rasa untuk mengundurkan diri.
Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News
Polisi Thailand telah memanggil tujuh pemimpin protes anti-pemerintah untuk menghadapi tuduhan menghina monarki, sehari sebelum rencana demonstrasi yang digelar untuk menuntut Raja menyerahkan kendali kekayaan kerajaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia