Polisi Tidur

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Polisi Tidur
Ilustrasi Polri. Foto: dok.JPNN.com

Polisi dianggap rasis karena memperlakukan orang kulit hitam lebih buruk dibanding kulit putih. 

Para pendukung gerakan ACAB mendesak pemerintah untuk mencabut anggaran polisi dengan membentangkan poster ‘’Defund Police’’.

Gerakan itu sudah menyebar ke seluruh dunia dan sudah mulai merasuk ke Indonesia. 

Polisi harus mengantisipasi gerakan ini, bukan hanya dengan memberangus dan menangkap aktivis, tetapi dengan memperbaiki institusi Polri. 

Pembunuhan Brigadir J membuka borok yang menganga di tubuh Polri. 

Menko Polhukam Mahfud MD menyebut ada ‘’mabes di dalam mabes’’ yang mengisyaratkan adanya operasi tidak resmi di bawah tanah dalam tubuh Polri. 

Indonesia Police Watch (IPW) menyebut adanya geng mafia di tubuh Polri. 

Para pengamat menyoroti keberadaan satuan tugas khusus atau satgassus, yang ditengarai melakukan operasi pengendalian transaksi gelap, mulai dari perjudian sampai perdagangan narkoba.

Gus Dur semasa hidupnya menyebut hanya ada tiga polisi jujur. Kapolri juga mengutip joke itu sambil mengatakan hal itu menjadi satire yang mengingatkan Polri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News