Polisi Turunkan 1.500 Personel Gabungan, Jumlah Demonstran Jauh Lebih Besar, Awas Penyusup!

jpnn.com, BANJARMASIN - Sebanyak 1.500 personel gabungan akan diturunkan Polresta Banjarmasin guna mengamankan aksi demonstrasi menolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) pada Kamis (22/10).
Rencananya, aksi unjuk rasa akan dilakukan oleh ribuan buruh di depan Gedung DPRD Kalimantan Selatan.
"Kami siap mengawal unjuk rasa atau demonstrasi yang dilakukan oleh serikat buruh untuk menyampaikan aspirasinya," kata Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol. Rachmat Hendrawan di Banjarmasin.
Personil gabungan yang akan dikerahkan mengamankan aksi demonstrasi itu berasal dari unsur TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Dinas Perhubungan Kota Banjarmasin.
Rachmat menyatakan bahwa pengamanan terhadap pengunjuk rasa ini merupakan bagian dari tugas kepolisian dalam melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat.
Menurut Rahcmat, jumlah massa dari berbagai serikat buruh yang akan berunjuk rasa diperkirakan sekitar 4.000 orang.
"Kami terjunkan 1.500 personel gabungan guna mengamankan massa yang melakukan unjuk rasa sekitar 3.000 hingga 4.000 orang terkait penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja," jelasnya.
Selain itu, jajarannya juga akan mengawasi pelaksanaan aksi unjuk rasa itu agar tidak ada penyusup yang masuk ke dalam barisan demonstran.
Aksi unjuk rasa yang akan dilakukan gabungan serikat buruh masih untuk menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
- Aksi Mesum Oknum Dokter saat USG di Garut Viral, Polisi Bergerak
- Polisi Periksa 17 Saksi di Kasus Pemerkosaan Dokter Priguna, Termasuk Pihak RSHS
- 5 Berita Terpopuler: Tuntutan Demo Honorer, Pengangkatan PPPK Paruh Waktu Bersifat Wajib, Ada Hal yang Tak Lazim
- Dendam Pribadi Jadi Motif Penusukan Pria di Ogan Ilir, Pelaku Sudah Ditahan Polisi
- Berawal dari Informasi Masyarakat, Polisi Tangkap Pelaku Penyalahgunaan Narkotika di Mura
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?