Polisi Ubah Protap Hadapi Massa Bersenjata
Sabtu, 02 Oktober 2010 – 14:29 WIB
JAKARTA – Kepolisian memetik pelajaran berharga dari serangkaian kerusuhan massa yang melibatkan penggunaan senjata, terutama senjata tajam, seperti kasus Tarakan dan bentrok antardua kelompok pemuda di Jalan Ampera, Jakarta Selatan. Karenanya, lanjut Iskandar, prosedur tetap (protap) penanganan massa bersenjata akan diperjelas, agar personil polisi di lapangan tidak lagi gamang bertindak. Dijelaskan, sepulang dari kunjungan ke Tarakan, Jumat (1/10) malam, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri langsung mengumpulkan para jajarannya.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan mengakui, aparat kepolisian di lapangan seringkali mengalami kegamangan saat menghadapi massa yang bentrok.
Iskandar memberi contoh saat penanganan bentrokan antardua kelompok pemuda di Jalan Ampera, beberapa hari lalu. “Ada semacam kegamangan polisi di lapangan. Kenapa? Karena ada semacam ketakutan. Bertindak takut salah, tak bertindak juga takut salah,” ujar Iskandar dalam diskusi bertema “Republik Konflik” di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (2/10).
Baca Juga:
JAKARTA – Kepolisian memetik pelajaran berharga dari serangkaian kerusuhan massa yang melibatkan penggunaan senjata, terutama senjata tajam,
BERITA TERKAIT
- Refleksi dan Proyeksi Kemenag 2025, Saatnya Introspeksi
- Malam Tahun Baru, Ancol Hadirkan Pertunjukan 1.000 Drone hingga Pesta Kembang Api
- Kenaikan PPN dari Rakyat Akan Kembali kepada Rakyat
- Halalin Luncurkan Sistem Pembelajaran Sertifikasi Halal Berbasis Digital, Buka Peluang Kerja Baru
- Ini Kesimpulan Polisi soal Mahasiswi UPI Tewas di Gedung Gymnasium
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi