Polisi Ungkap 2 Toko Obat Bikin Remaja Bernyali saat Tawuran
jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengungkap penjualan obat ilegal yang ada di kawasan Tambora, Jakarta Barat dan Babelan, Bekasi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, kedua toko itu diduga menjual dan mengedarkan obat-obatan berbagai merek yang termasuk dalam daftar G (obat keras).
Dari pengungkapan itu, ada dua pelaku yang ditangkap. Mereka adalah AB (41) dan AMW (23).
"Obat yang diedarkan itu tanpa izin, bahkan diduga palsu. Dalam melakukan kegiatannya, pelaku diduga tidak memiliki keahlian bidang farmasi dan diduga tidak ada izin edar dari BPOM," kata Argo di Polda Metro Jaya, Selasa (18/9).
Argo menyampaikan, penindakan bermula saat petugas mendapatkan informasi mengenai penjualan dan peredaran obat-obatan tanpa izin. Dari informasi itu, petugas langsung melakukan penyelidikan.
"Kami dapati pemilik sedang melakukan proses peracikan, pengemasan, penjualan sediaan farmasi berupa obat-obatan yang keras,” tambah dia.
Dari penangkapan, polisi menemukan barang bukti 15.367 butir obat daftar G. Di antaranya 2.942 butir obat Heximer dan Tramadol di Tambora.
Sementara itu, di Babelan ditemukan 12.425 butir obat jenis Heximer dan Tramadol.
Pelaku penjual obat yang masuk daftar G alias keras, membidik para remaja yang hendak melakukan tawuran.
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- Polisi Bongkar Pabrik Obat Keras Ilegal di Tasikmalaya, Omzet Miliaran Rupiah
- Solusi Tawuran Pemuda versi Ridwan Kamil: Adakan Car Free Night Sebulan Sekali
- Darurat Gangster, Polisi Terbitkan 6 Titik Rawan di Kota Semarang
- Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi, Kombes Dani Akui Ada Tembakan
- Ini Kejadian Sebelum Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Propam Periksa 9 Polisi