Polisi Ungkap Dua Korban Tewas Kerusuhan 21-22 Mei 2019 Ditembak Orang Tidak Dikenal


Delapan kelompok terlibat
Sementara itu Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Suyudi Ario Seto juga mengatakan hasil penyelidikan mengungkapkan sedikitnya ada 8 kelompok yang terlibat dalam kerusuhan pda 21-22 Mei lalu diluar kelompok teroris dan kelompok yang sudah ditangkap dan diungkapkan polisi sebelum dan pasca kerusuhan.
Kelompok itu menurut Suyudi, terdiri dari oknum-oknum yang berasal dari kelompok Islam, kelompok ormas dan kelompok relawan.
"Oknum kelompok Islam yang kami amankan berasal dari beberapa daerah : serang tanggerang, cianjur, banten, jakarta banyumas majalengka, lampung, tasik Malaya dan aceh." Katanya.
Dari penyelidikan ini Polda Metro Jaya mengatakan pihaknya sampai saat telah berhasil memproses 316 orang tersangka yang berkasnya sudah dikirim ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) dimana 74 diantaranya anak-anak.
Sementara itu Karopenmas Divisi Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetio mengatakan pihaknya masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa dalang dari kerusuhan yang dipicu oleh protes penetapan hasil rekapitulasi Pilpres 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Proses penyelidikan belum selesai, kelompok-kelompok yang tadi disebutkan itu masih berada di layer ke-3 dan ke-4, layer ke-4 itu pelaku langsung di lapangan yang sudah diidentifikasi, kelompoknya sesuai TKP. Layer yang ke-3 itu adalah yang menyuruh, menggerakkan dan membagi sejumlah uang." kata Brigjen Dedi Prasetyo.
"Untuk di layer atasnya tentunya masih dalam pendalaman. Semua berproses dan proses pembuktian akan menggunakan pembuktian secara ilmiah," tambahnya.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia