Polisi Ungkap Fakta Baru Tentang 5 Komplotan Pencopet di Lombok Tengah

"Makanya mereka sudah tahu tugas masing-masing saat beraksi. Bisa dibilang spesialis lah," ungkapnya.
Menurut Hizkia, dari hasil pemeriksaan. Para pelaku mengakui bahwa mereka memang sering melakukan aksi pencopetan.
Selain itu, mereka juga sengaja beraksi di tengah kerumunan agar tidak terlalu dicurigai.
Bahkan, pada saat beraksi, dua pelaku yang bertugas sebagai eksekutor itu beberapa kali gonta-ganti kerudung.
"Setelah aksi mereka berhasil, mereka ganti kerudung lagi. Lalu mereka cari target lain," jelas Hizkia.
Parahnya lagi, para pelaku sudah menargetkan jika aksi pencopetan di Lombok Tengah kemarin berjalan sesuai rencana, tidak menutup kemungkinan akan pindah ke Asrama Haji di Kota Mataram.
"Kalau berhasil mereka sudah berencana mau ke Asrama Haji," katanya.
Dikatakan, para pelaku melancarkan aksinya dengan cara berdesak-desakan di tengah kerumunan para pengantar jamaah.
Menurut Hizkia, dari hasil pemeriksaan. Para pelaku mengakui bahwa mereka memang sering melakukan aksi pencopetan.
- Tak Punya Uang, Bu Yuliana Bawa Pulang Jenazah Bayi Pakai Taksi Online
- Mau Mandi di Sungai, Warga Temukan Meriam
- 80 Rumah di Lombok Tengah Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
- Irjen Hadi Gunawan: Di NTB Tidak Boleh Ada Geng Motor
- Apes, Belasan Pengunjung Festival di Magetan Jadi Korban Copet
- KPK Dalami Korupsi Shelter Tsunami NTB, Waskita Karya Berpotensi Jadi Tersangka Korporasi